Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Hati yang Luka

12 April 2021   08:44 Diperbarui: 13 April 2021   22:30 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi hati yang terluka. (sumber: pixabay.com/TAMHSCPhotos)

Antrean paket hari itu cukup mengular.

Tiga hari berlalu. Mirna di rumah sedang bersolek. Tiba-tiba ada seorang kurir menyampaikan paket.

"Selamat siang, Mbak?"

"Maaf, ini ada paket dari Pak Marno, tolong ditanda tangani," pinta petugas.

"Ya pak sebentar."

Mirna segera menemui petugas. Dububuhkannya tanda tangan. Petugas pun berlalu sambil mengucapkan salam.

Mirna merasa kaget karena tidak pernah pesan secara online atau membeli barang dengan system paket.

"Aduh apa ya ini kok besar sekali. Jangan-jangan bom."

"Lebih baik biar Mbok Nah yang membukanya."

"Mbok, tolong dibukakan paket ini," panggil Mirna pada pembantunya."

"Ya, Den sini saya bukakan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun