Mohon tunggu...
Zulva Azhar
Zulva Azhar Mohon Tunggu... Penulis - Hamba Allah

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia yang malas garap skripsi tapi bercita-cita cepat lulus. Bergelut dalam bidang jurnalistik dan pendidikan. Kanal ini saya gunakan untuk menampung tulisan anak-anak agar tidak tercecer. Bermodalkan beberapa BAB pelajaran Bahasa Indonesia, saya harap mereka bisa berkreasi lebih banyak daripada gurunya. Selamat membaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayam (Part 1)

4 Mei 2023   02:23 Diperbarui: 4 Mei 2023   02:29 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kakak pengangin, Kak"

Ayah memberi titah

"Zulva ga berani pegang ayam"

"Aa sama Dede aja ayam digendong-gendong. Masa kakaknya ga berani"

Ya, kegiatan membanding-bandingkan dimulai. Bukan karena nilai atau prestasi. AYAM.

Saya mendekat, entah kenapa Saya merasa ayam linglung itu menatap Saya. 

"Jangan berontak, ya, Jago"

Tangan Saya menggenggam sayap dan kakinya. Ayah mulai membaca do'a, golok sudah di urat nadi. Perlahan, menggesek, ada suara serak dari kerongkongan ayam. Jago mulai berontak, padahal kepalanya sudah setengah digorok. Saya tidak kuat menahan gagahnya tubuh jago, otot kakinya mengencang, jago lepas dari tangan Saya. Dia lari dengan kepala yang hampir putus. 

"Bundaaaa ayamnya idup lagi!"

Sambil terisak Saya teriak. Ternyata permusuhan Saya dengan unggas tak kunjung kandas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun