Mohon tunggu...
Achmad Dzulkifli MKes
Achmad Dzulkifli MKes Mohon Tunggu... Ahli Gizi, Kesehatan Masyarakat

Biar Allah yang ngatur, tugas kita cukup bertempur dan dan bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa Pengaruhnya Pemberian ASI terhadap Bayi Prematur?

29 April 2025   16:11 Diperbarui: 29 April 2025   16:11 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

         Sejalan dengan temuan ini, Beliaeva dkk15 melaporkan bahwa pertumbuhan suboptimal selama tinggal di rumah sakit baik itu dalam hal berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala bayi yang diberi ASI eksklusif dibandingkan dengan yang diberi susu formula. Namun, perlu dicatat bahwa dalam penelitian observasional ini, penulis hanya meneliti sejumlah kecil bayi dengan usia kehamilan antara 26 minggu dan 36 minggu, yang berarti bahwa bayi prematur ini juga akan mencakup bayi prematur akhir yang memiliki kebutuhan gizi khusus untuk tingkat prematuritas mereka. Temuan ini menggaris bawahi bahwa pentingnya memantau pertumbuhan bayi prematur secara ketat terutama ketika mereka diberi ASI yang dilengkapi dengan ASI donor.
Pertumbuhan yang tidak optimal yang ditemukan pada bayi prematur yang diberi ASI mungkin setidaknya dijelaskan oleh fakta bahwa fortifikasi ASI telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan standar, yang telah terbukti menyebabkan potensi kekurangan gizi, terutama mengenai protein dan juga harus dipertimbangkan keamanannya pada komponen nilai gizi ASI donor. Selain itu, ASI donor biasanya adalah susu matang yang dikumpulkan dari ibu yang telah melahirkan cukup bulan. Akibatnya, kandungan makronutriennya khususnya yang berkaitan dengan protein lebih rendah dari pada ASI prematur dan tidak memenuhi kebutuhan gizi bayi prematur yang tinggi25.
          Pada tahap krusial perawatan bayi prematur, ASI adalah pilihan terbaik untuk memperkenalkan gizi enteral. Jenis gizi enteral pada periode pertumbuhan disesuaikan dengan kecukupan kebutuhan masing-masing bayi prematur22. Selain itu, Visuthranukul dkk23 melaporkan bahwa pemberian ASI mendukung pertumbuhan yang memadai setelah keluar dari unit perawatan intensif neonatal. Mol dkk14 meneliti bahwa ketika mempertimbangkan pengaruh pemberian ASI terhadap pengembangan komposisi tubuh sebagian besar penelitian yang termasuk dalam ulasan ini melaporkan peningkatan deposisi massa bebas lemak pada bayi prematur yang diberi ASI dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula dan menunjukkan bahwa deposisi massa bebas lemak pada bayi prematur dapat mencegah obesitas dan menghambat kerugian pada perkembangan sel saraf.

        Dengan demikian, Mol dkk14 juga melakukan studi kohort prospektif, menilai komposisi tubuh dalam sampel terbatas bayi sangat prematur pada usia yang dikoreksi cukup bulan dimana sesuai dengan cara makan selama bayi tersebut tinggal di rumah sakit. Bayi baru lahir prematur yang diberi susu formula menunjukkan penumpukan massa bebas lemak yang lebih sedikit dibandingkan bayi cukup bulan, menurut para penulis. Di sisi lain, bayi yang disusui memiliki komposisi tubuh yang sebanding dengan bayi yang lahir cukup bulan. Piemontese dkk12 mencatat bahwa komposisi tubuh bayi baru lahir yang menerima ASI, baik yang berasal dari ibu mereka atau donor, tampaknya bergantung pada dosis. Pada bayi dengan berat badan lahir sangat rendah yang diuji pada usia cukup bulan, para penulis menemukan bahwa pemberian ASI menyumbang lebih dari 50% dari total asupan enteral dan berhubungan dengan penimbunan massa bebas lemak. Hebatnya, penulis melakukan fortifikasi ASI mengikuti pendekatan yang ditargetkan, yang telah terbukti memberikan asupan energi dan protein yang tepat karena memperhitungkan variabilitas komposisi makronutrien ASI25.
         Kelompok penelitian yang sama melaporkan bahwa pemberian ASI berhubungan dengan deposisi massa bebas lemak pada bayi prematur akhir6. Hubungan ini menjadi semakin kuat dengan meningkatnya durasi dan jumlah paparan bayi prematur terhadap pemberian ASI sendiri. Sejalan dengan temuan ini, Morlacchi dkk13 menyebutkan bahwa keseimbangan nitrogen yang lebih tinggi dan penyimpanan protein yang lebih besar dalam jumlah terbatas bayi prematur yang diberi ASI dibandingkan dengan bayi prematur yang diberi susu formula. Hasil ini menunjukkan bahwa, setelah energi yang cukup disediakan, protein ASI ibu sendiri dapat digunakan untuk tujuan anabolik. Sebaliknya, Li dkk16 telah melakukan analisis sekunder terhadap uji coba terkontrol secara acak dan menemukan bahwa jika bayi prematur yang disusui atau diberi susu formula memiliki berat badan dan timbunan massa bebas lemak yang sama serta jumlah massa lemaknya tidak berbeda.
        Selain itu, komposisi tubuh bayi prematur berubah selama pemberian ASI pada usia yang dikoreksi cukup bulan sehingga dapat berkontribusi pada menurunkan faktor risiko sindrom metabolik pada awal dewasa. Bayi yang lahir dengan berat badan lahir sangat rendah (BBLR) atau berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) hanya memiliki sedikit lemak untuk disimpan dan akibatnya sangat bergantung pada pemberian makanan enteral dan parenteral. Ketersediaan lemak selama masa bayi dapat memengaruhi berbagai hasil selanjutnya, termasuk perkembangan fisik dan pertumbuhan otak26. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai peran atau dampak ASI terhadap perkembangan awal bayi prematur, komposisi tubuh, dan konsekuensi jangka panjang lainnya, penelitian lebih lanjut harus dilakukan dengan kohort yang lebih besar, periode tindak lanjut yang lebih lama, dan metodologi evaluasi yang konsisten.

    Dengan Kata Lain

        Pemberian ASI pada bayi prematur lebih lambat dalam menaikkan berat badan dibandingkan susu formula dan lebih baik dalam pemulihan komposisi tubuh melalui deposisi massa bebas lemak tubuh sehingga dapat menyebabkan peningkatan hasil metabolisme dan perkembangan saraf. Promosi ASI dan dukungan pemberian ASI menjadi prioritas dalam perawatan bayi prematur.

Referensi

 REFERENSI
1. Diwani, E. I. Z. Perbandingan Antara Perkembangan Bayi Usia 0-6 Bulan. (2022).
2. Zulaikha, N. & Minata, F. Analysis of Determinants of The Incidence of Premature Birth at RSIA Rika Amelia Palembang. JKSP 4, 24--30 (2021).
3. WHO, UNICEF & UNFPA. Born too soon Decade of action on preterm birth. (2023).
4. Msall, M. E., Sobotka, S. A., Dmowska, A., Hogan, D. & Sullivan, M. Life Course Health Development Outcomes After Prematurity: Developing a Community, Clinical, and Translational Research Agenda to Optimize Health, Behavior, and Functioning. in Handbook of Life Course Health Development 321--348 (Springer International Publishing, 2018). doi:10.1007/978-3-319-47143-3_14.
5. Vogel, J. P. et al. The global epidemiology of preterm birth. Best Pract Res Clin Obstet Gynaecol 52, 3--12 (2018).
6. Giann, M. L. et al. Does human milk modulate body composition in late preterm infants at term-corrected age? Nutrients 8, (2016).
7. Amissah, E. A., Brown, J. & Harding, J. E. Protein supplementation of human milk for promoting growth in preterm infants. Cochrane Database of Systematic Reviews vol. 2018 Preprint at https://doi.org/10.1002/14651858.CD000433.pub2 (2018).
8. Amalia, L. & Herawati, E. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dalam Pelaksanaan Perawatan Metode Kangguru. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia 4, (2018).
9. Dwi Yitna Putri, M., Studi, P. S., Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas, K. & Yogyakarta, A. PEMBERIAN ASI PADA BAYI DENGAN KELAHIRAN PREMATUR (Breast Milk in Babies with Prematur Birth). 5, (2022).
10. Murakami, E., Shionoya, T., Komenoi, S., Suzuki, Y. & Sakane, F. Cloning and characterization of novel testis-Specific diacylglycerol kinase splice variants 3 and 4. PLoS One 11, (2016).

11. Ikatan Dokter Anak Indonesia. KONSENSU : Asuhan Gizi pada Bayi Prematur. (2016).
12. Piemontese, P. et al. The effect of human milk on modulating the quality of growth in preterm infants. Front Pediatr 6, (2018).
13. Morlacchi, L. et al. Protein use and weight-gain quality in very-low-birth-weight preterm infants fed human milk or formula. American Journal of Clinical Nutrition 107, 195--200 (2018).
14. Ml, N., Zasada, M. & Kwinta, P. Does type of feeding affect body composition in very low birth weight infants? -- A prospective cohort study. Pediatr Neonatol 60, 135--140 (2019).
15. Belyaeva, I. A., Namazova-Baranova, L. S., Tarzyan, E. O., Skvortsova, V. A. & Boldakova, I. A. Peculiarities of Physical Growth and Body Composition of Preterm Infants, Received Different Types of Feeding, at the discharge from hospital [2 nd developmental care stage]. (2014).
16. Yangmei Li, X. L. N. M. S. U. Impact of breast milk intake on body composition at term in very preterm babies: secondary analysis of the Nutritional Evaluation and Optimisation in Neonates randomised controlled trial. ADC Fetal & Neonatal 104, 306--312 (2019).
17. Uauy, R. & Koletzko, B. Defining the nutritional needs of preterm infants. World Rev Nutr Diet 110, 4--10 (2014).
18. Wibowo, T., Anggraini, A., Safrida, E. N., Wandita, S. & Haksari, E. L. Lama Pemberian Air Susu Ibu pada Bayi Kurang Bulan dan Faktor yang Memengaruhi. Sari Pediatri 24, 294 (2023).
19. Underwood, M. A. Human Milk for the Prematur Infant. Pediatric Clinics of North America vol. 60 189--207 Preprint at https://doi.org/10.1016/j.pcl.2012.09.008 (2013).

20. Brownell, E. A. et al. Dose-response Relationship between Donor Human Milk, Mother's Own Milk, Preterm Formula, and Neonatal Growth Outcomes. J Pediatr Gastroenterol Nutr 67, 90--96 (2018).
21. Amalia, M. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lama Rawat Inap Hospitalisasi Bayi Prematur. vol. 9 (2022).
22. Wisnu Hendrarto, T. & Ayu Nurahma, W. Pengaruh Asupan Gizi pada Bayi Prematur dengan Pertumbuhan Ekstrauteri Terhambat di Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita. vol. 22 (2020).
23. Visuthranukul, C., Abrams, S. A., Hawthorne, K. M., Hagan, J. L. & Hair, A. B. Prematur small for gestational age infants fed an exclusive human milk-based diet achieve catch-up growth without metabolic consequences at 2 years of age. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed 104, F242--F247 (2019).
24. Gates, A., Marin, T., Leo, G. De & Stansfield, B. K. Review of Preterm Human-Milk Nutrient Composition. Nutrition in Clinical Practice vol. 36 1163--1172 Preprint at https://doi.org/10.1002/ncp.10570 (2021).
25. Arslanoglu, S. et al. Fortification of human milk for preterm infants: Update and recommendations of the European milk bank association (EMBA) working group on human milk fortification. Frontiers in Pediatrics vol. 7 Preprint at https://doi.org/10.3389/fped.2019.00076 (2019).
26. Fenton, T. R. et al. Validating the weight gain of preterm infants between the reference growth curve of the fetus and the term infant. BMC Pediatr 13, (2013).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun