Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Candu

2 Mei 2019   00:16 Diperbarui: 2 Mei 2019   02:17 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dunia telah menipu

Dan manusia telah dibuat candu

Oleh tayangan pemuas nafsu

Bersekongkol di situ

*

Apapun itu

Hanya Allah Yang Maha Tahu

Sekalipun sembunyi dibalik pintu

Itu suatu hal yang tak perlu

*

Tak semua cara harus dihalalkan

Dunia bukanlah keabadian

Titipkan hal-hal baik untuk keturunan

Bukan membina dengki dan keserakahan

*

Godaan tak kan berhenti

Hati suci  penyemangat hati

Kalau tiba-tiba ada yang tak menyapa lagi

Tidak perlu berkecil hati

*

Menuntut ilmu agar berbudi

Bersihkan hati menanti bulan suci

Yang tak lama lagi

Kunci mulut kotor sedari kini

*

Candu - candu yang menyiksa diri

Tak kan berguna kini atau nanti

Agar hidup lebih berseri

Sedekah senyum jadikan  tradisi

*

Tampunik, 02 Mei 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun