Candu Digital: Terperangkap dalam Jerat Dunia MayaDi rumah ibadah, hati resah gelisah,Tangan menggenggam tas, seakan gadget tak ada.Pikiran melayang,
Membebaskan Diri dari Belenggu Candu: Melangkah Menuju Cahaya
Kecanduan yang membiat hidup kadang dipenuhi bayang- bayang yang tak kunjung nyata
Masa kala timnas sepak bola dan pemilu seperti candu
Kisah seorang lelaki yang jatuh cinta, lalu mengejar sang wanita untuk mengutarakan betapa ia menahan rindu yang teramat sangat.
Menyatu dalam satu kesatuan yang indah, mengalir dalam kehidupan, tak terpisahkan.
Mencari kedamaian di puncak nirwana,Menemukan makna hidup di antara kabut dan awan.
Pagi hari, harapan bersemi. Candu bukan racun, tapi cinta murni, candu pagi, jiwa tersunthingi.
Selalu menjadi tempatku untuk menepiDari hiruk pikuk duniawi
Pak Djarwo hanya terkekeh, "Candu kopi itu candu, Nak. Nikmat tapi bisa meracuni."
Sebuah tulisan lama yang gak masuk mojok.
Puisi ini menggambarkan rindu sebagai sebuah candu yang dapat merusak jiwa
Puisi ini menggambarkan keterikatan seseorang terhadap candu (nikotin), kopi, dan senja. Ketiganya menjadi pelarian yang nikmat
Selain makna tersebut, puisi ini juga dapat diartikan sebagai metafora untuk berbagai hal dalam kehidupan. Candu bisa melambangkan kecanduan apa pun,
Pesona judi online meningkat pesat, pemain dari berbagai kalangan menghadapi dampak serius kecanduan ini. Judi adalah linkaran candu yang nyata.
Puisi tentang kerinduan yang memuncak dan menuangkan dalam bentuk rupa-rupa di perjalanan menuju perjumpaan
Membaca "rupa bayang mumenyihir rindu menjadi candu"
Puisi ini bercerita ketika manusia telah terperdaya oleh iblis. Maksiat dan dosa menjadi candu yang nikmat.
Terimakasih tela mengizinkanku menjadikanmu sebagai canduku. Aku pencandumu yang baru.
Tentang penyesalan atas perlakuan dosa terhadap cinta