Mohon tunggu...
Zilyanadelia WVN
Zilyanadelia WVN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Zilyanadelia Wahyu Veronellita Nurdin

Halo, selamat membaca dan semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Cara Mengatasi Perilaku Agresi dan Kekerasan pada Anak

9 November 2022   21:07 Diperbarui: 9 November 2022   21:10 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

2. Ciptakan PAKEM

PAKEM atau singkatan dari pembelajaran aktif, kratif, efektif, dan menyenangkan akan tumbuh apabila dengan program pembelajaran yang fleksibel dengan menyesuaikan kemampuan tiap anak, kenyamanan, dan menyenangkan.

3. Melakukan catharsis

Melakukan cartasis merupakan penyaluran perilaku agresif ke aktivitas yang lebih positif, misalnya seperti anak yang suka menendang atau memukul temannya, merusak sesuatu di sekitarnya, maka kita arahkan dan beri motivasi anak untuk melakukan kegiatan seperti bermain drama, sepak bola, bola volly, dan lain lain. 

Anak yang suka memaki-maki, marah yang tak terkendalikan, menghina, serta mencemooh orang lain maka dapat diarahkan pada aktivitas yang positif seperti bermain peran/drama, bernyanyi, membaca puisi, bercerita, dan sebagainya. Dengan mengganti kegiatan positif seperti tadi maka akan membuat anak merasa puas dan energi agresifnya akan tersalurkan sehingga bebas dari membahayakan dirinya atau orang lain.

4. Menciptakan lingkungan nonagresif

Untuk mengurangi tumbuhnya sikap agresif pada anak maka diperlukan hal yang membebaskan lingkungan sekitar dari perilaku agresif dan menghilangkan rangsangan yang dapat menimbulkan perilaku agresif. 

Contohnya seperti menghilangkan tontonan dan bacaan yang memperlihatkan kekerasan, kesadisan, kebrutalan, dan sebagainya terutama pada film atau adegan yang ada pada televisi, komik, maupun bacaan lainnya.

5. Mengembangkan sikap empati

Anak akan merasa sangat agresif apabila ia tidak merasa empati kepada korbannya. Anak bisa saja tidak merasa menderita meskipun telah merugikan orang lain (berperilaku agresif). 

Untuk menghindari hal tersebut maka harus menanamkan serta mengembangkan sikap empati dengan cara seperti menunjukkan konsekuensi yang berbahaya dari tindakan agresif yang mereka lakukan dan menempatkan anak di tempat kejadian atau membayangkan bagaimana rasanya ketika mereka yang menjadi korban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun