Mohon tunggu...
Ahmad Zidan Rizqi
Ahmad Zidan Rizqi Mohon Tunggu... Guru - NIM 1903016088 PAI 1C

Mahasiswa UIN WALISONGO Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pemahaman Mengenai Pengajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini bagi Seorang Guru

22 Oktober 2019   02:09 Diperbarui: 22 Oktober 2019   02:21 2516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan (Agung, 2011). Pendapat lain mengatakan bahwa metode adalah cara yang dalam berkerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan (Moeslichatoen, 2004). Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dari beberapa pendapat tersebut metode adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan strategi atau perencanaan agar tujuan yang telah disusun tercapai secara maksimal.

Pembelajaran adalah kegiatan yang bertujuan untuk membelajarkan siswa (Sanjaya, 2007). Pembelajaran adalah suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik atau pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sitematis agar subjek didik atau pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (Sulhan, 2006).

Metode pembelajaran adalah metode yang harus dilalui untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada setting pembelajaran. Metode pembelajaran adalah metode yang diterapkan oleh guru terhadap anak didiknya di dalam kelas dalam mencapai tujuan pembelajaran (Slameto, 2010).

Dari beberapa pengertian di atas tentang metode, pembelajaran dan Pendidikan Anak Usia Dini, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini adalah cara yang digunakan guru atau pendidik dalam menyajikan materi kepada peserta didik yaitu anak yang berumur di bawah 6 tahun untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien sesuai dengan perencanaan sebelumnya agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan kejenjang dasar. Pelaksanaan pembelajaran anak usia dini dilakukan melalui bermain secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, kontekstual dan berpusat pada anak untuk berpartisipasi aktif serta memberikan keleluasaan bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis anak (Permendikbud, nomor 137 tahun 2014).

Metode pembelajaran pada anak usia dini hendakanya menantang dan menyenangkan, melibatkan unsur bermain, bergerak, bernyanyi, dan belajar. Beberapa metode yang sering digunakan untuk pembelajaran anak usia dini antara lain sebagai berikut:

 1. Metode bermain


Bermain menurut (Mayesty, 1990:196-197) dalam Mursid adalah kegiatan yang anak-anak lakukan sepanjang hari karena bagaiaa anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan. Kegiatan bermain juga dapat dijadikan metode pembelajaran. Kegiatan bermain adalah yang paling disukai oleh anak-anak. Ketika bermain anak-anak merasa gembira, tidak ada beban apapun dalam pikiran.

 2. Metode pembelajaran melalui bercerita

Menurut Mursid, metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak dipergunakan di PAUD. Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Dunia anak itu penuh sukacita, maka kegiatan harus diusahakan dapat memberikan perasaan gembira, lucu, dan mengasyikkan. Metode tersebut dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak dengan menggunakan cerita kepada anak secara lisan.

 3. Metode pembelajaran melalui bernyanyi

Mursid menyatakan juga bahwa bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang sangat digemari anak-anak. Hampir semua anak sangat menikmati lagu-lagu atau nyanyian yang didengarkan. Terlebih ketika nyanyian itu dibawakan oleh anak-anak seusianya dan diikuti dengan gerakan-gerakan tubuh yang sederhana. Melalui nyanyian atau lagu-lagu banyak hal yang dapat kita pesankan kepada anak-anak, terutama pesan-pesan moral dan nilai-nilai agama. Melalui kegiatan bernyanyi suasana belajar akan lebih menyenangkan, menggairahkan, membuat anak lebih bahagia, menghilangkan rasa sedih, anak-anak merasa terhibur dan lebih bersemangat, sehingga pesan-pesan yang kita berikan akan lebih mudah dan lebih cepat diterima serta diserap oleh anak-anak. Dengan bernyanyi potensi belahan otak kanan dapat dioptimalkan, sehingga pesan-pesan yang kita berikan akan lebih mengendap di memori anak ingatan jangka panjang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun