Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Content Writer and Dietetic Student

nulis apapun

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Harmonisasi Rintik Hujan dan War Takjil di Jalan Surabaya, Kota Malang

7 Maret 2025   06:14 Diperbarui: 7 Maret 2025   06:14 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana war takjil di Jalan Surabaya Kota Malang (Dokpri)

Selain mantel/payung yang perlu dibawa saat war takjil, penting juga untuk memakai sendal, karena turunnya hujan diluar prediksi seringkali terjadi, daripada sepatu basah dan membuat kaki kedinginan penting untuk membawa dan memakai sendal karet yang aman digunakan sata medan becek, berlumpur, bahkan berair akibat curah hujan yang cukup tinggi.

Beli takjil sesuai kebutuhan dan berprinsip isi piringku

Terkadang lapar mata membuat khilaf segalanya, seringkali membeli takjil makanan maupun minuman melebihi kemampuan perut dalam mencerna, yang akhirnya menjadi tidak termakan dan terbuang sia-sia. Siapa sangka budget pengeluaran untuk makan dan minum akan bertambah di bulan Ramadan, padahal frekuensi makan berkurang satu kali. Sehingga sesaat di rumah sebelum berangkat, kita perlu mencatat apa saja yang perlu dibeli dan tidak untuk dibeli saat di lapak takjil, dan sebisa mungkin kita tahu volume lambung kita, abaikan keinginan dan pikirkanlah kebutuhan.

Selama Ramadan, ada dua waktu makan yang utama, yaitu  saat sahur dan berbuka. Ketika sahur, kita mengumpulkan sumber energi untuk bekal menjalani kegiatan sepanjang hari. Sedangkan saat berbuka, adalah kesempatan untuk menggantikan energi yang hilang setelah kurang lebih 14 jam berpuasa, namun perlu diingat, berbuka bukan ajang balas dendam dengan memasukkan semua makanan yang disuka ke dalam lambung, karena hal ini akan menjadi kurang baik bagi kesehatan, lonjakan kadar gula darah perlu diwaspadai karena dapat memicu penyakit diabetes melitus jika terjadi terus-menerus.

Saat puasa juga penting untuk memerhatikan kebutuhan nutrisi dan memastikan terpenuhinya zat gizi makro (protein, karbohidrat, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) dalam asupan harian kita. Beberapa tips yang bisa digunakan saat berbuka puasa adalah pertama, tidak makan secara berlebihan, makan perlahan dan tentu sebelumnya mengucap doa, sunnah nabi menganjurkan untuk berbuka dengan yang manis, hal ini bukan berarti semua makanan manis bisa dikonsumsi tanpa batasan, kita tetap berpedoman pada panduan Kemenkes RI bahwa konsumsi gula dalam sehari tidak lebih dari 4 sendok makan atau setara dengan 50 gram gula.

Memang gula cukup penting dalam perannya yang cepat menggantikan energi dari tubuh yang hilang, tetapi juga perlu dibatasi dan diimbangi dengan sumber zat gizi lain yang diperlukan oleh tubuh, prinsip isi piringku adalah potret terbaik yang bisa diikuti seseorang dalam satu kali makan, bahwa dalam satu piring sudah ada makanan pokok berupa nasi, lalu ada sayur, lauk nabati dan hewani, serta buah, serta tetap diimbangi dengan konsumsi air putih 8 gelas (2 liter) per hari.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun