Mohon tunggu...
Muhammad Aziz
Muhammad Aziz Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 24107030112

Tetap ilmu Damkar, sekali tampil memadamkan yang menyala

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

HAMBA CUAN VS HAMBA ALLAH : Menetukan Jalan Hidup di Era Modern

12 April 2025   21:16 Diperbarui: 12 April 2025   21:16 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Screen Shoot dari You Tube 

Dalam dunia yang serba cepat, kompetitif, dan penuh distraksi seperti sekarang ini, manusia dihadapkan pada banyak pilihan dan tantangan hidup. Salah satu yang paling fundamental adalah: apakah kita hidup untuk uang atau untuk Tuhan? Apakah kita ini hamba cuan atau hamba Allah? Pertanyaan itulah yang dibahas secara mendalam dalam episode ke-18 podcast Escape yang dipandu oleh Raymond Chin dan menghadirkan dua tokoh inspiratif, Ustadz Felix Siauw dan Veren Ornela.

Podcast ini bukan sekadar diskusi, tapi refleksi spiritual sekaligus kritik terhadap cara hidup masyarakat modern yang semakin kehilangan arah dan makna. Lewat obrolan santai namun tajam, mereka mengajak pendengar untuk merenungkan kembali orientasi hidup mereka, terutama di tengah arus kapitalisme dan hedonisme yang menggerus nilai-nilai spiritual dan moral.

Uang: Alat atau Tujuan?

Topik ini dibuka dengan pertanyaan mendasar: apa sebenarnya tujuan hidup kita? Dalam kehidupan sehari-hari, tidak bisa dipungkiri bahwa uang menjadi faktor penting. Uang adalah alat tukar, alat ukur, bahkan sering menjadi tolok ukur kesuksesan seseorang. Namun, ketika uang dijadikan tujuan utama hidup, di situlah letak masalahnya.

Ustadz Felix Siauw menyoroti bahwa banyak orang, baik sadar maupun tidak, telah memperbudak dirinya pada uang. Mereka bekerja siang malam, menumpuk kekayaan, berkompetisi tanpa henti, bahkan rela mengorbankan prinsip demi materi. Dalam istilah yang lebih tajam, mereka menjadi hamba cuan---budak dari sistem materialisme.

Padahal, menurut Ustadz Felix, Islam mengajarkan bahwa uang hanyalah alat, bukan tujuan. Allah SWT memberikan rezeki sebagai sarana untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi: keridaan-Nya. Maka dari itu, orientasi hidup seorang Muslim seharusnya bukan sekadar "bagaimana caranya saya jadi kaya", tapi "bagaimana saya bisa menggunakan apa yang saya miliki untuk mendekat kepada Allah".

Perspektif Veren Ornela: Menyeimbangkan Dunia dan Akhirat

Sebagai seorang influencer dan pebisnis muda, Veren punya pengalaman langsung dalam menghadapi tekanan dunia modern. Ia mengakui bahwa sangat mudah untuk tergelincir dalam gaya hidup glamor dan pencapaian duniawi. Namun, di tengah itu semua, ia belajar bahwa ketenangan sejati hanya datang ketika hidup diarahkan pada tujuan yang lebih mulia.

Veren mengajak generasi muda untuk melihat uang sebagai alat bantu, bukan sebagai pusat kehidupan. Menurutnya, tidak ada yang salah dengan menjadi kaya atau sukses, selama hal itu tidak membuat seseorang melupakan hakikat hidupnya sebagai hamba Allah. Bahkan, justru dengan rezeki yang dimiliki, kita bisa lebih banyak memberi manfaat kepada orang lain.

Dalam podcast ini, Veren juga membagikan pengalamannya tentang bagaimana ia mencoba menyeimbangkan antara karier dan ibadah. Menurutnya, keseimbangan itu hanya bisa dicapai jika seseorang punya niat yang benar dari awal: bekerja bukan untuk pujian, tapi untuk keberkahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun