Mohon tunggu...
Zeta Raihan
Zeta Raihan Mohon Tunggu... Penulis - your skinny friend

not the best, but still good

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apakah Dunia Paralel Benar-benar Ada?

2 Maret 2021   23:23 Diperbarui: 2 Maret 2021   23:53 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doctor Strange. Sumber : screenrant.com

Mungkinkah ada diri kita yang lain di luar sana? Bukan kita, tapi seseorang dengan penampilan yang persis dengan kita, yang juga tinggal di planet bernama Bumi di dalam tata surya, dengan ratusan negara di dalamnya, dan dengan gedung-gedung yang juga mencakar angkasa. Bukan cuma penampilan, perjalanan hidup orang ini juga sama persisnya dengan kita. Sekolahnya sama, punya lagu favorit yang sama, hingga jatuh cinta dengan orang yang sama. Tapi mungkin, di titik ini, dia memilih untuk berhenti membaca artikel ini, sedangkan kita masih ada di sini.

Mungkin, sekilas terdengar tidak masuk akal. Namun, apa jadinya kalau itulah kenyataannya? Apakah mungkin, multisemesta benar-benar ada? Multisemesta adalah teori yang menyatakan bahwa selain alam semesta kita, ada alam semesta lain yang serupa dengan semesta kita, tetapi memiliki realitas alternatif. Setiap alam semesta alternatif ini dikenal sebagai semesta paralel.

Sebenarnya pertanyaan ini bukan barang baru, dan walaupun sudah lama dipelajari, belum ada orang yang datang dengan jawaban yang pasti. Namun, diantara banyaknya perkiraan, ada seorang ilmuwan dari MIT (Massachusetts Institute of Technology), Cambrige, Amerika, yang membawakan 4 konsep dunia paralel yang mungkin saja ada.

Level 1 : Di Luar Cakrawala Kita

Di kemungkinan pertama, dunia yang serupa bisa ada, karena alam semesta memang sangat sangat sangat luas. Saat ini ujung alam semesta yang bisa kita amati itu terbatas, yaitu hanya sampai 42 miliar tahun cahaya saja jarak terjauh yang bisa kita amati. Sedangkan kalau luas alam semesta sendiri itu tak terhingga, tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada banyak sekali dunia lain di luar sana yang bahkan mungkin saja ada yang identik persis sama dengan dunia kita ini.

Bayangkan ini ibarat kita pelaut di samudera yang sekilas luasnya tak terbatas, tapi semakin kita terus berlayar lama-kelamaan kita bisa menemukan benua yang baru, persis seperti benua kita saat ini.

Level 2 : Gelembung-Gelembung

Naik ke level kedua, kita akan bertemu dengan alam semesta yang berbentuk seperti gelembung-gelembung. Mungkin terdengar tidak masuk akal, tapi agar terbayang coba perhatikan fenomena Big Bang, satu titik super kecil yang mengembang menjadi super besar dan super cepat, sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta.

Di fisika, fenomena ini namanya adalah inflasi kosmik. Tapi ternyata, menurut fisika modern, kecil kemungkinan kalau inflasi di luar angkasa ini hanya terjadi sekali itu saja dan karenanya ada kemungkinan di tempat lain juga terjadi inflasi yang membuat ada alam semesta lain yang ikut terbentuk karenanya dan Big Bang kita hanyalah salah satu dari gelembung yang tercipta.

Level 3 : Banyak Hal Yang Bisa Terjadi, Akan Terjadi

Di level ketiga, dunia paralel bukan terpisahkan jarak, tetapi oleh waktu. Jadi, di dunia pada level ini didasari oleh konsep mekanika kuantum, yaitu cabang ilmu fisika yang mempelajari dunia super kecil. Bukan. Masih lebih kecil lagi hingga ke level di bawah atom. Karena singkatnya, di dunia kuantum segalanya itu berbasis kemungkinan.

Maksudnya bagaimana? Agar tidak bingung ayo kita main dadu. Tiap lempar dadu kemungkinannya kita dapat hasil antara 1 sampai 6, tapi di dunia kuantum kita anggap bahwa semua kemungkinan hasil itu bisa terjadi semuanya sekaligus. Nah, di teori dunia paralel ini, alam semesta kita lah yang jadi dadu tersebut. Ada kemungkinan, masa depan yang ada sangat sangat sangat banyak, tapi kita yang di dalamnya hanya bisa melihat satu alur waktu saja.

Level 4 : Semesta Matematika

Level yang satu ini adalah yang paling abstrak dan paling ekstrem dibandingkan dengan yang sebelum-sebelumnya. Singkatnya karena hukum alam di dunia paralel level ini bisa jauh beda dengan apa yang kita tahu. Karena di sini singkatnya kita mengikuti aturan yang nama ribetnya "Prinsip Demokrasi Matematika". Semesta apa pun yang secara hitung-hitungan masuk akal akan sah-sah saja untuk dianggap benar-benar ada.

Dunia paralel sekilas terdengar seperti fiksi sains, apa yang kita bahas di sini juga sebenarnya bukanlah sebuah kepastian yang sudah diuji, tapi masih batas prediksi, tapi juga bukan lantas ini jadi omong kosong belaka. Dulu mungkin kita berpikir bahwa Bumi itu pusat alam semesta dan waktu itu pasti absolute. Tapi sekarang kita tahu bahwa Bumi itu mengelilingi matahari dan bahkan waktu bisa dibengkokkan.

Itulah ilmu pengetahuan, apa yang sekarang terasa mustahil, bisa terwujud di masa depan. Dari ketidaktahuan kita bertanya, dari bertanya kita membuka babak-babak baru untuk memahami dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun