Mohon tunggu...
Zeta IzzatulMahya
Zeta IzzatulMahya Mohon Tunggu... mahasiswa

saya mahasiswa yang mempunyai hobi salah satunya adalah membaca

Selanjutnya

Tutup

Seni

Skena Vs Starboy: Mengungkapkan Kepribadian Berbeda Melalui Gaya Berpakaian

21 Januari 2025   22:23 Diperbarui: 25 Januari 2025   15:22 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di dunia fashion yang terus berkembang, dua tren yang tengah mencuri perhatian dan menjadi bahan perdebatan muncul dengan gaya yang sangat berbeda. Skena dan Starboy, dua aliran fashion dengan daya tarik masing-masing, kini menjadi sorotan, terutama di kalangan perempuan, yang mulai mempertanyakan gaya mana yang lebih relevan dengan zaman ini. 

Mengungkap Makna Gaya Skena: Kegelapan yang Menakjubkan

Skena dijadikan simbol dari sisi gelap yang memikat, hal ini disimpulkan dari gaya  berpakaian yang penuh misteri dan kontras. Pakaian yang  digunakan cenderung minim warna cerah, lebih sering mengarah pada nuansa gelap seperti, hitam, abu-abu, atau biru gelap. Hal ini akan menciptakan kesan urban yang intens. Gaya skena juga dikenal dengan tampilan serba oversized.  Dengan jaket oversized, celana longgar, dan aksesoris yang tampak penuh makna. 

Setiap elemen gaya Skena berfungsi sebagai bentuk perlawanan terhadap mainstream. Di balik warna yang terlihat 'suram' dan kadang terkesan 'kotor', ada sebuah pengakuan akan sisi kehidupan yang tersembunyi, tempat di mana orang-orang sering merasa terpinggirkan. Gaya ini bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang kenyataan pahit yang coba dia tangkap dan ungkap. 

Pakaian bagi Skena adalah cermin dari realita yang mereka jalani, penampilannya yang tampak acak dan tidak teratur, dia mengajak kita untuk mengakui ketidakpastian dalam hidup. 

Gaya Skena bakal sering kita jumpai di street coffe. Apalagi di Yogyakarta daerah Kota Baru, sepanjang jalan tempat ngopi berjajar.

Starboy: Pesona Luar Angkasa dan Pencarian Kebebasan

Di sisi lain, gaya Starboy yang memperlihatkan sebuah manifestasi dari dunia yang lebih terang dan bebas. Gaya pakaian Starboy dengan warna-warna terang, logam, dan neon yang gemerlap menciptakan kesan futuristik yang siap menyambut masa depan. Pakaian yang dia kenakan selalu tampak terorganisir dengan sempurna. Baju oversized, jaket berbahan metalik, celana high-waisted, dan sepatu chunky menggambarkan seseorang yang percaya pada kebebasan berekspresi, tidak terikat oleh aturan yang ada.

The Brewing Room 
The Brewing Room 

Aura yang terpancar, gaya starboy membawa kita ke dunia yang tak terbatas, seolah-olah dia bukan sekadar manusia biasa. Dalam setiap pilihan fashion-nya, ada pesan untuk tetap percaya pada kemungkinan tanpa batas. Gaya pakaian Starboy juga terinspirasi dari unsur-unsur pop culture, elektronik, dan estetik futuristik, menggambarkan generasi yang lahir dan tumbuh di tengah dunia digital. Pakaian menjadi sarana untuk menunjukkan kekuatan, rasa percaya diri, dan kebebasan tanpa beban.

Gaya ini sering kita jumpai di tongkrongan elite, bar, atau cafe-cafe mahal di Jogja. Karena mereka ingin memancarkan aura mahal dan berkelas.

Dua Dunia yang Bertentangan, Namun Saling Menginspirasi

Skena dan Starboy menawarkan dua dunia mode yang berbeda, tetapi keduanya berbicara dalam bahasa yang sama: identitas. Bagi Skena, pakaian adalah cara untuk menunjukkan bahwa hidup tidak selalu indah, bahwa ada kerumitan dan kekelaman yang perlu dihadapi. Bagi Starboy, pakaian adalah bentuk kebebasan yang membebaskan kita dari segala keterbatasan. 

Pandangan Perempuan Tentang Gaya Mana yang Lebih Relevan dengan Zaman Ini

Setelah bertanya secara langsung ke beberapa anak tongkrongan caf di Yogyakarta, khususnya remaja perempuan untuk memberikan gambaran lebih dalam, saya mewawancarai, Dilla (20) dan Lia (19), yang kebetulan saat itu sedang ngopi di Hoja cafe. Saya menanyakan pendapatnya tentang kedua gaya tersebut dan mana yang menurutnya lebih menarik serta sesuai dengan zaman sekarang.

"Aku skena, karena lebih keren aja kak. Apalagi buat nongkrong di caf-caf gitu kan. Dan kebanyakan caf di Jogja ini terutama street caf dikuasai anak-anak tampilan skena, ya." kata dilla, Minggu (19/1/2025).

"Jelas starboy si, karena lebih rapi aja. Kelihatan anak motor banget, kalo skena kan gombor-gombor ya kak." kata Lia, Minggu (19/1/2025)

Nah, dari wawancara dapat disimpulkan bahwa pilihan antara gaya Skena dan Starboy bergantung pada selera. Tidak ada yang salah antara kedua gaya berpakaian ini, semua layak dipakai. Dan setiap orang berhak menunjukkan gaya mereka sesuai kenyamanan dan tingkat kepercayaan diri masing-masing. Dalam setiap jahitan dan potongan kain, ada cerita yang menunggu untuk diceritakan---bahwa dalam perbedaan, kita menemukan keindahan dan kekuatan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun