Mohon tunggu...
Zera Zetira Putrimawika
Zera Zetira Putrimawika Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist

Detoxing for Discernment | Student of Education, Linguistics, Ushuluddin | I'm playing piano and badminton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Paradoks Malam Jumat

1 Agustus 2018   12:00 Diperbarui: 2 Agustus 2018   00:35 1509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (@kulturtava)

Sejujurnya, aku perempuan yang senang hal-hal kecil romantis. Mengenalmu lebih jauh dan melewati banyak malam bersamamu, membuatku mendadak berubah menjadi perempuan yang apatis dan makin impulsif. Karena kamu laki-laki aneh, tidak suka kuperhatikan dan kumanja-manja.

Dua puluh dua menit berlalu setelah kita habiskan berkeliling, kamu terlihat lelah. Aku dan kamu duduk di bangku di bawah pohon beringin yang menghadap kolam kecil. Rimbunnya pohon dan angin yang bertiup lembut membuat kita mengantuk. Agar tidak terlelap, kamu mulai berdongeng. Ingat, ini hanya dongeng.

"Jarang sekali menemukan tempat sesejuk ini, ingin rasanya aku tinggal di Bogor. Tentu saja bersamamu."

Aku tersenyum tanpa menanggapi, aku tahu kau hanya berdongeng.

"Kita akan punya rumah, tak perlulah terlalu besar. Yang penting halamannya luas cukup untuk menanam banyak pohon dan tempat anak-anak kita bermain."

Aku tersenyum tanpa menanggapi, aku tahu kau hanya berdongeng.

"Kita akan selalu bersama-sama. Kita akan menikah."

Aku tersenyum tanpa menanggapi, aku tahu kau hanya berdongeng.

***

Dongeng, mitos dan legenda adalah hal-hal yang lebih banyak rekayasanya dibanding kenyataan. Karena itu dongengmu juga tidak akan pernah menjadi kenyataan.

Seperti mitos yang mengatakan bahwa malam jumat adalah malam menyeramkan. Bagiku setiap malam menyeramkan jika memang Tuhan takdirkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun