Ironis, sebenarnya Pencitraan hanya berlaku bagi penikmat serta peminat media. Padahal sesungguhnya diluar media pencitraan itu, semua data dan fakta yang di citrakan, sangat mudah di peroleh dan tersedia di jalur mana saja dan di tempat yang sudah ada . Kecuali kalau tujuan mereka hanya mempersembahkan Laporan Kerja mereka kepada Bos.
Ternyata bahwa pencitraan itu hanya berhasil justru untuk kalangan mereka sendiri, khususnya tertuju kepada pemberi dana dan sumber dana.
QUO VADIS ??, Lantas buat apa dan untuk siapa ?
Karena jelas FIFA/AFC tak akan melihat data dan fakta dari media dan pencitraan, karena mereka adalah organisasi yang sangat mafhum didalam bidang pencitraan ini. Mereka adalah pelaku pelaku bisnis sepakbola yang sangat berpengalaman dalam hal pencitraan dan kredibilitas media. Mungkin bisa saja manjadi bahan tambahan, tetapi yang jelas tidak akan serta merta menjadi acuan pokok, apalagi hanya menggunakan data dari satu satunya alat dari media, sebagai data utama. Dalam dunia penelitian dan survey dan pengumpulan data, media termasuk dalam kategori hanya data mentah, yang hanya sebagai referensi tambahan saja.
FIFA/AFC dan Satgasnya bergerak sendiri sesuai dan mengikuti System dan Prosedur Organisasi Manajemen yang mereka miliki, dengan bersama sama AFC, dan PSSI beserta turunannya, sebagai Organisasi dibawah kendalinya. Serta konsisten menjalankan program program Internal mereka bersama PSSI beserta turunannya, sekaligus juga mendukung PSSI menghadapi Pemerintah Indonesia.
. Merdeka ! Merdeka ! Merdeka ! . Jakarta, 17 April 2012 . ZEN MUTTAQIN . .