Mohon tunggu...
Zemiel Fayruz Zahirah
Zemiel Fayruz Zahirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Captivated from life, showing it here ! :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Museum Sonobudoyo, Rumah Joglo dengan Sejuta Budaya

25 Juni 2022   02:21 Diperbarui: 25 Juni 2022   02:33 1652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu masuk Museum Sonobudoyo di Yogyakarta, (12/06). Sumber: Dokumentasi Pribadi

Yogyakarta - Rumah joglo asri nan sejuk Museum Sonobudoyo, resmi pada tanggal 6 November 1935 oleh Sultan Hamengku Buwono VIII, adalah bangunan tua yang di desain oleh Ir.Th. Karsten dan telah direnovasi sedemikian rupa sesuai berjalannya waktu, namun tidak merubah kearifan dan keasrian tempat tersebut. Berbeda dengan tempatnya yang sederhana, begitu banyak peninggalan-peninggalan bernilai budaya guna melindungi dan mengkomunikasikannya kepada pengunjung, Minggu (12/06/2022).

Museum ini sudah lama didirikan menggunakan tanah bekas atau tanah hadiah dari sri sultan hamengkubuwono VIII dan di tandai dengan sengkalan candrasengkala. Pada akhir tahun 1947 Museum Sonobudoyo menyerahkan kepada Pemerintah Pusat / Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan secara langsung bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal dengan berlakunya Undang-undang No. 22 tahun 2000 tentang kewenangan dan kewenangan Pemerintah Propinsi.

Dengan lokasi yang strategis berpusat di tengah kota Yogyakarta, di dalam lingkungan pusat budaya Yogyakarta museum ini banyak mendapatkan perhatian dari berbagai pihak baik dari dalam maupun luar negeri. Keberadaannya berhubungan erat dengan sebuah Yayasan masa kolonial Java Institut kebudayaan Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. 

Di dalamnya terdapat beberapa koleksi yang didapat melalui penyerahan ataupun hibah dari masyarakat yang hingga saat ini di ketahui berjumlah 63.345 buah dari 10 jenis koleksi, yaitu : Koleksi Geologi, Koleksi Biologi, Koleksi Etnografi, Koleksi Arkeologi, Koleksi Historika, Koleksi Numismatika, Koleksi Fiologika, Koleksi Keramologika, Koleksi Senirupa, Koleksi Teknologi. Tentunya memiliki beragam nilai adat dan nilai seni rupa Indonesia yang di pamerkan dalam Sembilan ruangan.

Sebelum memasuki ruangan-ruangan tempat di pamerkannya benda bersejarah, terdapat ruang pendopo berpotongan limas dengan atap tumpeng sari bertingkat dua, yang berfungsi untuk menerima tamu. Di sebelah selatan pendopo terdapat dua buah Meriam masing masing ditaruh di samping timur dengan anggota pangkal bertuliskan huruf jawa yang berbunyi " yasa dalem mariyem ini ngayogyakartahadiningrat tahun alid sinengkalan Nrus guna pandita ratu" dan Meriam di sisi barat yang anggota pangkalnya terdapat tulisan jawa berbunyi "yasa dalem mariyem ini ngayogyakartahadiningrat tahun junakir, sinengkalan Naga mosik sabdaning ratu". Dan beberapa koleksi seperti arca dewi laksami, arca mahakala, dan Makala. Begitu masuk ke dalam pendopo biasanya terdapat pemagang yang menawarkan guide gratis sehingga kunjungan ke museum pun menjadi lebih efektif.

pojok bagian ruang klasik dan peninggalan islam. sumber: penulis.
pojok bagian ruang klasik dan peninggalan islam. sumber: penulis.

Dalam menyajikan koleksi mereka mengkelompokkan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal, antara lain sistem kemasyarakatan, sistem Bahasa, sistem Religi, sistem Kesenian, sistem Ilmu pengetahuan, sistem peralatan hidup dan sistem pencaharian hidup. Tak sedikit dari koleksi tersebut terbuat dari emas, perak, dan perunggu. "koleksi yang satu ini merupakan salah satu koleksi termahal kak di museum sonobudoyo, Namanya patung kepala dewa karena dibuat dari perunggu dan dilapisi emas asli, tapi seiring berjalannya waktu emas emasnya mulai terkikis sedikit demi sedikit," Jelas Naura salah satu pemandu wisata yang sedang magang di Museum Sonobudoyo.

Bukan hanya patung kepala dewa berlapis emas, di ruangan membatik mereka melihatkan bagaimana proses membatik dimulai dari pengerjaan pola hingga bagian aci sebuah bati, bahkan ada sebuah batik tenun dengan bahan dasar sutera tersedia disana yang termasuk dalam kategori koleksi termahal. Tidak ketinggalan karya seni berupa pahatan kayu dan emas juga termasuk koleksi yang wajib di lihat saat kita berkunjung ke museum sonobudoyo, mulai dari pahatan kayu kori dari Bali, pasren milik sultan, hingga topeng emas yang terpajang di area koleksi museum. 

Naura sendiri menjelaskan bahwa museum sonobudoyo  memiliki harapan untuk kedepannya menjadi museum yang mengoptimalkan, melestarikan dan membina warisan budaya yang akan di sajikan kepada masyarakat dan dimanfaatkan sebagai objek penelitian. Tidak hanya bersifat rekreatif tetapi juga besifat edukatif mengenai sejarah perkembangan kebudayaan umat manusia. 

Begitu banyak edukasi yang dapat kita pelajari jika berkunjung dengan niat ingin belajar. Harga tiket masuk pun relative murah hanya 3000 rupiah bagi orang dewasa dan 2500 rupiah bagi anak-anak, cocok untuk kantong pelajar dan mahasiswa yang ingin berkunjung. Anda dapat mengunjungi museum setiap hari selain hari Senin dan hari libur Nasional. Jam operasionalnya sendiri dimulai sejak pukul 08.00 hingga pukul 15.30 WIB kecuali hari Jum'at yang dibuka hanya sampai pukul 14.00 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun