Asimetri informasi muncul ketika satu pihak memiliki informasi lebih banyak daripada pihak lain. Dalam konteks akuntansi, manajer tahu lebih banyak tentang kondisi internal perusahaan dibandingkan investor. Akibatnya, investor sulit menilai risiko dan nilai perusahaan yang sebenarnya. Ketika informasi tidak seimbang, investor akan meminta premi risiko yang lebih tinggi, sehingga biaya modal meningkat. Oleh karena itu, perusahaan akan terdorong mengurangi asimetri melalui pelaporan yang transparan agar dapat menurunkan biaya modal dan meningkatkan nilai pasar saham.
d. Biaya dan Manfaat Pelaporan
Pendukung pasar bebas berpendapat bahwa pelaporan keuangan tetap akan dilakukan karena biaya tidak melaporkan jauh lebih besar daripada biaya melaporkan. Perusahaan yang tidak terbuka akan kehilangan reputasi dan kepercayaan publik. Sebaliknya, pelaporan yang baik meningkatkan akses terhadap pendanaan, memperluas basis investor, serta memperkuat stabilitas harga saham. Dengan kata lain, mekanisme ekonomi sendiri sudah cukup untuk mendorong keterbukaan informasi, tanpa perlu regulasi ketat.
2. Argumen untuk Regulasi (Why)
Meskipun teori pasar bebas menarik secara konseptual, dalam praktiknya pasar tidak selalu efisien. Ada banyak bukti kegagalan pasar, terutama ketika perusahaan tidak jujur, investor kecil tidak terlindungi, atau informasi disembunyikan. Oleh sebab itu, dibutuhkan regulasi pelaporan keuangan.
a. Perlindungan Investor
Tidak semua investor memiliki kemampuan atau akses untuk menilai kualitas laporan keuangan. Regulasi dibutuhkan agar semua pihak mendapatkan akses informasi yang setara. Regulasi seperti IFRS, SEC Rules, atau PSAK di Indonesia berfungsi untuk melindungi investor kecil dari laporan yang menyesatkan. Tanpa aturan, perusahaan bisa menyembunyikan kerugian atau memanipulasi angka demi keuntungan jangka pendek.
b. Standar Minimum
Regulasi menjamin adanya standar minimum (baseline) bagi semua perusahaan dalam menyusun laporan. Standar ini mencakup format laporan, metode pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan. Tujuannya adalah menciptakan keterbandingan (comparability) antar perusahaan dan keandalan (reliability) informasi keuangan. Tanpa standar, laporan keuangan akan beragam sehingga investor sulit membuat keputusan rasional.
c. Efisiensi Kolektif
Jika tidak ada regulasi, setiap investor harus melakukan analisis dan verifikasi sendiri terhadap laporan perusahaan, yang tentu mahal dan tidak efisien. Regulasi menciptakan efisiensi kolektif, karena semua pihak bisa menggunakan informasi yang disusun berdasarkan standar yang sama. Dengan demikian, biaya pencarian dan verifikasi informasi menurun, dan pasar modal menjadi lebih efisien.