Kerangka konseptual → memberikan arah filosofis dan normatif tentang apa yang seharusnya dilaporkan.
Regulasi formal → memberikan aturan teknis dan praktis untuk memastikan keseragaman dan keterbandingan laporan.
Kombinasi keduanya membentuk sistem pelaporan keuangan yang konsisten, kredibel, dan relevan.
6. Isu Kontemporer dalam Regulasi Pelaporan Keuangan (Why & How)
a. Globalisasi dan Harmonisasi Standar
Perkembangan bisnis internasional menuntut standar global agar laporan keuangan dapat dipahami lintas negara. IFRS menjadi upaya harmonisasi, tetapi masih terdapat perbedaan dengan US GAAP. Oleh karena itu, proses konvergensi standar masih terus berlangsung untuk mencapai keseragaman global.
b. Krisis Keuangan dan Kebutuhan Transparansi
Krisis keuangan 2008 menunjukkan pentingnya pelaporan risiko dan valuasi aset yang transparan. Banyak perusahaan gagal mengungkapkan eksposur risiko keuangan yang sebenarnya. Regulasi baru lahir untuk memperkuat pelaporan risiko, seperti peningkatan aturan fair value dan pengungkapan instrumen keuangan.
c. Tekanan Politik dan Kepentingan Ekonomi
Standar akuntansi sering kali tidak hanya ditentukan oleh aspek teknis, tetapi juga oleh tekanan politik dan ekonomi. Pemerintah, investor institusional, dan korporasi besar kerap memiliki pengaruh besar dalam arah regulasi. Karena itu, regulasi akuntansi modern harus mengakomodasi berbagai kepentingan tanpa kehilangan tujuan utama: transparansi dan keadilan informasi.
d. Isu ESG dan Pelaporan Nonfinansial