Mohon tunggu...
Zayn Al Muttaqien
Zayn Al Muttaqien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang umat biasa yang ingin menjadi MUTTAQIEN sesuai namanya, dan menjadi MUSLIM sesuai agamanya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jilbab di Atas Pusara (6)

15 Maret 2021   21:22 Diperbarui: 15 Maret 2021   21:29 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Masa?" Roy telah berhasil mengeksploitasi kepolosan Risma.

"Coba, geh!"

Mendengar rayuan Roy, Risma nampak ragu. Namun, perlahan ia mulai membuka jilbabnya. Rambut panjangnya yang tergerai nampak berkilau kehitaman ditimpa cahaya lampu. Roy membelalakkan mata. Ia kemudian mengelus kening Risma yang entah kenapa, Risma hanya diam saja.

"Risma ..." panggil Roy.

"Ya," jawab Risma berdesah.

Astaghfirullah'aladhim. Gara istighfar melihat kejadian itu. Gara tidak menyangka, Risma akan bersikap seperti itu di depan Roy. Bagaimana bisa Risma mengaku belum punya pacar? Bukankah Gara dan Risma baru saja berjanji? Apakah Gara di mata Risma memang hanya sasaran antara sebagai pelampiasan saja? Segala pertanyaan itu berkecamuk tak menentu.

"Assalamu'alaikum!" Tiba-tiba terdengar suara salam bernada tinggi dari depan rumah. Keduanya terlihat kaget. Sebelum Risma sempat menjawab salam, seorang perempuan muda seusia Risma sudah mendahului masuk, "Hmmmh, ternyata begini prilaku kalian yang sesungguhnya, ya?" ujar perempuan muda itu bertolak pinggang di depan Roy dan Risma.

"Kamu ... kamu siapa?" tanya Risma.

"Kamu Risma. Ngaku-ngaku aja alumni pesantren, tapi malah mau ngerebut suami orang!"

Dug! Ada pukulan godam yang sangat keras menerpa jantung Risma. Sebelum sempat menyadari apa yang terjadi, perempuan muda itu berteriak. Tangan kanannya menarik tangan kiri Roy yang tengah terpaku, "Pak ... ayo pulang!"

Dengan perasaan penuh malu, Roy mengikuti perempuan muda itu yang tak lain adalah istrinya. Jadi, selama ini ternyata Roy sudah menikah. Risma memandangi kepergian keduanya dengan tatapan tak percaya. Bagaimana dirinya bisa terjebak kembali oleh rayuan gombal Roy? Risma menangis sesenggukan dan tidak berapa lama berlari menuju kamar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun