*Storytelling inspiratif yang menyentuh emosi dan membangun koneksi personal.
 *Pemanfaatan tren digital seperti konten pendek di TikTok, Reels Instagram, hingga podcast.
 *Kolaborasi lintas bidang seperti dakwah melalui seni, musik islami, olahraga, dan kewirausahaan.
 *Pendekatan komunitas seperti membentuk forum diskusi, mentoring keagamaan, hingga kegiatan sosial-kemanusiaan berbasis dakwah.
 *Dakwah berbasis data dan analitik, di mana penyampai pesan paham target audiens dan gaya penyampaian yang sesuai.
Refleksi dan Pengamatan Pribadi berbasis keseharian saya:Â
1. Nonton Podcast Dakwah Anak Muda
Saya menonton salah satu podcast dakwah yang menghadirkan pendakwah muda dan seorang influencer muslimah. Mereka membahas topik seputar kegalauan hidup, insecure, dan healing dalam perspektif Islam. Bahasanya ringan, relatable, tapi tetap ada nilai-nilai keislamannya. Saya merasa terhubung, bukan karena bahasannya berat, tetapi karena pendekatannya akrab. Ini menunjukkan strategi dakwah kontemporer yang dekat dan tidak menghakimi.
2. Konten Dakwah yang Memahami Trend
Saya menemukan akun Instagram yang membuat konten islami dengan format karusel informatif dan ilustrasi menarik. Bahasannya tentang adab dalam berteman, hukum memberi hadiah, dan doa harian. Kontennya singkat tapi dalam. Saya menyadari bahwa visualisasi dan ringkasan adalah strategi yang sangat efektif untuk menjangkau generasi yang terbiasa dengan informasi cepat.
3. Diskusi Kecil Setelah Ngaji