Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Minimnya Pendidikan Adat di Kerinci

18 Juli 2022   22:51 Diperbarui: 18 Juli 2022   23:07 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Pemangku Sko di Siulak

Menurut hemat penulis, ada beberapa hal yang menyebabkan kurangnya pemahaman tentang adat budaya di Kerinci, diantaranya :

1. Tidak Adanya Kurikulum Sekolah Pembelajaran khusus tentang Adat Budaya Kerinci

Sejak pendidikan dini hingga ke jenjang SMA, anak-anak yang bersekolah di Kerinci tidak diberikan pendidikan tentang adat dan budaya Kerinci, sehingga kecintaan seorang anak akan budaya sendiri (kearifan lokal) tidak ada, bahkan mereka cenderung tidak mengenal kearifan lokal sendiri.

2. Anggapan Pembelajaran Adat Budaya tidak Penting

Dokpri. Pertemuan penggiat budaya Kerinci 21November 2018 di Dinas Pariwisata Kab Kerinci
Dokpri. Pertemuan penggiat budaya Kerinci 21November 2018 di Dinas Pariwisata Kab Kerinci

Kadangkala ketika anak-anak muda yang mempelajari Adat dan Budaya akan dikatakan "kuno" oleh teman-teman mereka, atau ketinggalan zaman sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam adat budaya tidak dapat terserap kedalam jiwa mereka.

3. Pengaruh Era Globalisasi

Dokpri. Bimbingan komunitas muda agar menumbuhkan rasa cinta adat dan budaya
Dokpri. Bimbingan komunitas muda agar menumbuhkan rasa cinta adat dan budaya

Dokpri. Pelatihan
Dokpri. Pelatihan "Mncak" tradisi Kerinci yang hampir punah

Dimana zaman yang serba canggih ini, dunia seakan didalam genggaman, setiap individu berperan aktif dalam hal pemberitaan di media masa, sehingga kebudayaan yang tidak sesaui dengan kearifan lokal tersadur dan tidak terfilter dengan baik, yang kemudian kebudayaan asing terserap dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Kebudayaan Kerinci "ternodai" oleh budaya asing yang di implementasikan baik secara sadar maupun tidak sadar oleh generasi muda milenial.

4. Kurangnya Figur Pemangku Sko

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun