"wonten bun banyak, assalamu'alaikum". Jawab Reima. Kemudian mulai menyetir motor Revo biru nya dengan kecepatan konstan setelah bunda menjawab salam.
        "Rei,,rei..". ucap bunda. Beliau tidak habis piker dengan putri sulungnya yang mandiri tapi manja itu, beliau heran sejak lulus MA sampai sekarang semester 1 pasca dia tidak pernah meminta uang jajan atau bensin. Yang beliau tau Reima dapat beasiswa Madin dulu, tidak ada beasiswa pasca. Malah sudah kredit motor Revo biru yang sering digunakan mengantar bunda ke sawah. Saat ditanya darimana dia selalu menjawab dengan enteng "dari jatah gusti Allah bun pak". Sampai suatu waktu beliau meminta salah satu keponakannya mencari tau darimana Reima dapat uang. Rupanya Reima pernah menjadi karyawan loper susu, kerjasama budidaya lele, dan mengisi beberapa acara disekolah dan keaisyah an serta ke NU an. Bunda mengatakan semua pada ayah Reima yang sebenarnya, kecuali tentang kegiatan aisyah. Pak bayu abdillah pasti akan mengkhawatirkan ke NU an Reima, sedang bunda percaya bahwa Reima hanya mencoba kekebalan fanatisme nya, ia percaya putrinya bisa ndelik ning padhangan.