Mohon tunggu...
zamsul bakhri
zamsul bakhri Mohon Tunggu... Auditor - Planter

Seorang planter, menghabiskan waktu bersama matahari

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Barcelona di Akhir Musim, dari Treble hingga Bencana

28 Mei 2019   08:33 Diperbarui: 28 Mei 2019   20:03 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Messi memberikan apresiasi kepada pendukung Barcelona setelah mereka kalah di Final Copa Del Rey. (Foto: @FCBarcelona)

Pada bulan April Lalu Barcelona seperti sudah berada pada jalur yang benar untuk memenangkan treble winner musim ini. Namun hanya butuh waktu kurang dari tiga minggu untuk melepaskan dua gelar, dengan pembantaian di Anfield serta permainan yang bisa dibilang buruk saat berhadapan dengan Valencia.

Berbagai analisa menyatakan, disatu sisi Barcelona memiliki masalah mental dalam menghadapi pertandingan-pertandingan krusial yang merupakan efek dari kekalahan memalukan atas AS Roma pada Liga Champions musim sebelumnya.

Sedangkan disisi lain, seperti saat berhadapan dengan Valencia di final Copa del Rey, seperti menunjukkan ketidakmampuan dari tim pelatih dalam melakukan pendekatan taktikal. Pendekatan yang terlalu konservatif dengan menguasai bola terlalu lama namun tidak mampu mengambil keuntungan dengan memanfaatkan kualitas individu para pemainnya.

"Kritik banyak ditujukan kepada sang pelatih, Ernesto Valverde, yang oleh sejumlah kalangan, mempertanyakan keputusannya dalam menentukan susunan pemain."

Dengan raihan musim ini menunjukkan adanya titik-titik lemah di tubuh Barcelona yang akan mempengaruhi performa musim depan jika tidak diperbaiki.

Valverde, Pelatih tanpa solusi

Sasaran kritik di Barcelona saat ini adalah sang pelatih Ernesto Valverde, yang oleh sejumlah kalangan, mempertanyakan keputusannya dalam menentukan susunan pemain yang turun menghadapi Liverpool dan Valencia yang berujung kekalahan. 

Sang pelatih juga dikritik mengenai kebijakannya dalam menentukan pergantian pemain yang dianggap tidak memberikan pengaruh apa-apa terhadap jalannya pertandingan.

Messi (sumber : bbc.co.uk)
Messi (sumber : bbc.co.uk)
Hilangnya karakter bermain

Bermain dengan sabar sambil menunggu celah melepaskan umpan matang dan kengototan bermain kala menghadapi kesulitan membongkar pertahanan lawan sepertinya mulai memudar. 

Ketiadaan pemain seperti Suarez yang cedera dan Iniesta yang berganti klub, seperti menjadi salah satu penyebabnya. Pergerakan tanpa bola pemain-pemain itu selalu menyulitkan pemain bertahan lawan.

Hanya mengandalkan Messi

Tim ini tidak memiliki penyerang tengah dengan cederanya Luis Suarez. Lionel Messi lebih banyak ditempatkan sebagai false nine, dengan Sergi Roberto yang notabene merupakan seorang bek sayap namun dipasang sebagai penyerang sayap dikarenakan cederanya Dembele. Belum lagi performa Coutinho yang masih jauh dari harapan.

Malcolm yang bangkit dari bangku cadangan mampu tampil lebih baik bagi Barcelona untuk mengimbangi permainan Messi, sementara Rakitic dan Busquets sepertinya belum bisa tampil sebaik musim-musim sebelumnya.

Dengan hanya mengandalkan Messi seorang, jelas menjadi pekerjaan yang mudah bagi pemain Valencia untuk mematikan dan mengisolasi Messi dari permainan.

Buruknya performa Coutinho

Wajar jika para penggemar sering mencemooh Coutinho. Berlabel sebagai pemain termahal Barcelona, penampilan Coutinho sangat jauh dibawah ekspektasi, bahkan tidak memberikan pengaruh yang signifikan kepada tim. Membuat  nasibya di Barcelona berada diujung tanduk.

Opsi penyerangan

Barcelona tidak memiliki opsi dalam penyerangan yang mumpuni. Suarez merupakan satu-satunya penyerang murni yang ada, tanpa Suarez, Barcelona lebih banyak memainkan Messi sebagai false nine. Dengan usia yang semakin menua, cedera dan penurunan performa lambat laun akan mempengaruhi Suarez.

Transfer pemain yang absurd

Mendatangkan Kevin Prince Boateng pada bursa transfer musim dingin jelas membinggungkan banyak pihak. Alih-alih mendatangkan pelapis yang sepadan bagi Suarez, Barca justru meminjam seorang penyerang dengan kualitas biasa-biasa saja. Boateng lebih banyak menghabiskan karirnya bersama tim-tim medioker. Kemampuan mencetak golnya pun terbilang sangat biasa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun