Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Cokelat di Bawah Bantal

14 Februari 2021   15:57 Diperbarui: 14 Februari 2021   17:12 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cokelat dan mawar merah (sumber gambar: pixabay.com)

"Itu urusanku. Kau mau?"

Empat tahun bersama menjejaki perjalanan waktu. Kau pasti mengenal getar suara itu.

"Kau percaya aku, kan?"

Wajahmu tertunduk. Jemari dua tanganmu bertaut. Ruang tamu dikuasai bisu. Dan, kubiarkan kau merelakan bulir bening di sudut matamu.

***

"Terima kasih, Mas. Aku..."

Tak selesai bisikmu. Terburu, kau lepaskan telapak kananmu. Mengajak jemari tangan kirimu memburu sehelai tisu. Air matamu menabur benih-benih kepercayaan. Air mata ayah dan ibumu menanam benih-benih kerelaan.

Mataku memetik butir-butir bahagia yang disemai ratusan tatap mata, saat tanganmu menyentuh lengan kiriku, menyalami tamu undangan di hari pernikahan. Enam tahun, waktu yang tak sebentar untuk menggores satu kata. Memiliki.

Tak ada benteng kukuh yang mampu menahan laju asa. Tak ada curam jurang yang bisa menghentikan lalu rasa. Pun tak akan pernah ada yang sanggup menghapus kata cinta. Jika keyakinan bersatu padu. Menyusun tunggu menaklukkan keangkuhan waktu.

"Simpan air mata itu. Untuk nanti!"

Kau tak pernah mendengar kalimat itu. Kupendam diam, di antara mimpi-mimpi malam yang kelamku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun