Ada lagi kecemasan, jejangan tak bisa menjadi suami atau istri yang baik, menjadi menantu yang baik, atau tak bisa menempatkan diri ketika hadir di tengah-tengah keluarga mertua. Acapkali, kita baca artikel "pertempuran" antara menantu-mertua atau "pertengkaran" dengan saudara ipar, kan?
Terkadang membayangkan, bagaimana ketika dalam waktu singkat memiliki anak dan menjadi orangtua! Bertanya, adalah salah cara ampuh untuk belajar tentang itu semua, kan? Maka rentetan kecemasan akan semakin panjang.
Kegelisahan dalam pernikahan itu normal, tetapi selalu ada kemungkinan bahwa mereka menikahi orang yang salah. Kekhawatiran yang berujung sesak nafas, gemetar, panik dan emosi terkait perencanaan pernikahan serta menyusun kehidupan bersama di masa depan.
Pertama. Merangkai ulang keyakinan. Mungkin ini adalah saran yang klise. Komunikasi adalah cara paling efektif, untuk meredam pemikiran yang melahirkan kecemasan, bahwa menikah itu bukanlah keputusan atau pilihan yang salah.
Lakukan pendekatan berpijak pada apa saja yang diinginkan dari sebuah pernikahan. Bukan malah memperhatikan kecemasan-kecemasan yang belum tentu terjadi. Bahasa kerennya, gunakan "Voice of Reason!
Kedua. Sesekali "Menjauh" dari Rencana Pernikahan. Menjauh bukan berarti melarikan diri. Tapi sekedar memberi jeda pada pikiran. Agar kecemasan perencanaan pernikahan, membebani pisik dan psikis. Misalnya melakukan "me time". Menghabiskan waktu untuk sendiri.
Jika ternyata kecemasan masih terus berlanjut, semisal kesulitan masalah finansial? Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah bersikap terbuka dan jujur kepada semua orang yang berkontribusi pada pernikahan. Terkadang bersembunyi atau demi gengsi, malah menambah beban, kan?
Ketiga. Berdampingan dengan Kecemasan. Hidup berdampingan dengan kecemasan, dengan lembut dan penuh kasih. Biarkan emosi melakukan tugasnya, dan lewati pembicaraan atau penilaian negatif tentang diri sendiri. Mencoba memaksa kecemasan itu pergi. Jejangan hanya akan meningkatkannya.
Menjelang pernikahan, pasti banyak daftar tugas serta beberapa hal kecil yang butuh perhatian dan dikerjakan. Jika membiarkan kecemasan menguasai.