Kita terlanjur memilih senja. Sebagai titik persinggahan suka. Juga luka.
Bagimu adalah kepastian. Bagiku adalah keputusasaan.
Kita terbiasa memilah rasa. Sebagai bilik persembunyian keinginan. Juga kenangan.
Bagimu adalah kepasrahan. Bagiku adalah kehilangan.
Kita pernah melatih sapa:
Tentang suka
Tentang luka
Tentang rasa
Tapi tidak tentang lupa
Hingga mata melupakan air mata.
Curup, 08.08.2020
Zaldychan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!