Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Wajah-wajah Subuh yang Terlelap Angkuh

16 Mei 2020   04:52 Diperbarui: 16 Mei 2020   22:25 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

Seribu satu berita membiarkan keluh menelusuri lembah kalut, menyembunyikan helai-helai lusuh rasa takut. Lelah menuju muara cara, mencari pelarian kuasa yang tercekat dalam genggaman putus asa. 

Tapi, aku membaca pilu.

Seribu satu cerita terbentur majal dinding impian, terkurung pekat kabut risau yang menelan angan. Kembali mengulang terjal jalan berliku, memulangkan kenangan yang tak pernah titipkan rindu. 

Namun, aku membaca bisu.

Hingga kolase kata-kata berhamburan di tepian setapak jejak pengelana, mengurai butiran makna dalam kusut masai logika yang berjelaga. Kutemukan pembenaran demi pembenaran dari pertikaian kebenaran yang tersudut di telaga gagu. 

Aku masih saja membacamu.

Pada wajah-wajah subuh yang terlelap angkuh. Aku membujuk serpihan mimpi agar tak lagi menjauh.

Curup, 16.05.2020
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun