Seribu satu berita membiarkan keluh menelusuri lembah kalut, menyembunyikan helai-helai lusuh rasa takut. Lelah menuju muara cara, mencari pelarian kuasa yang tercekat dalam genggaman putus asa.Â
Tapi, aku membaca pilu.
Seribu satu cerita terbentur majal dinding impian, terkurung pekat kabut risau yang menelan angan. Kembali mengulang terjal jalan berliku, memulangkan kenangan yang tak pernah titipkan rindu.Â
Namun, aku membaca bisu.
Hingga kolase kata-kata berhamburan di tepian setapak jejak pengelana, mengurai butiran makna dalam kusut masai logika yang berjelaga. Kutemukan pembenaran demi pembenaran dari pertikaian kebenaran yang tersudut di telaga gagu.Â
Aku masih saja membacamu.
Pada wajah-wajah subuh yang terlelap angkuh. Aku membujuk serpihan mimpi agar tak lagi menjauh.
Curup, 16.05.2020
zaldychan