Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal Pola Asuh Organik dan Bagaimana Penerapannya kepada Anak

5 Februari 2020   16:34 Diperbarui: 6 Februari 2020   04:28 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

"Abang masih berhidroponik?"

"Iya! Sekalian ngajak anak-anak!"

"Wah! Organic Parenting!"

"Hah?"

Nyaris dua tahun aku berhidroponik di sela kegiatan rutin. Ada kangkung, selada, pokcay, juga strawberry dan daun bawang. Hasilnya buat dinikmati anggota keluarga. Artikelnya, pernah kutulis di Kompasiana.

Tapi organic parenting? 

Percayalah, telinga orang kampung sepertiku, rada kusut kalau ada teman yang menggunakan istilah asing. Istilah itu, hasil dari percakapan pagi tadi di WAG Parenting.

Sebagai Ayah dari empat anak, aku malah jadi penasaran dengan istilah organic parenting. Maka aku sibuk berselancar mencari tahu istilah itu. Aih, risiko orang kampung, kan? Sering keteteran informasi.

Ternyata organik parenting, di beberapa artikel disebut "Pola Asuh Organik", yaitu pola asuh sehat yang dilakukan orangtua pada anak. Merujuk pada jenis tanaman organik. Dan, selama ini, sudah aku lakukan tapi enggak tahu istilahnya! Ahaaay...

Illustrated by pixabay.com
Illustrated by pixabay.com
Sekilas tentang Pola Asuh Organik
Organik merupakan kata yang mewakilkan perkembangan atau alam. Dengan makna lain, pola asuh organik mengedepankan gaya mengasuh anak secara alami dan lebih dekat dengan alam.

Kuramu dari berbagai artikel yang berkaitan dengan pola asuh, konsep pola asuh organik, tak hanya pada pola makan serta jenis makanan sehat yang dikonsumsi anak-anak sehari-hari. Namun juga semua aspek tumbuh kembang anak di arahkan lebih natural.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun