Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Fenomena Angka Keberuntungan hingga Tanggal Cantik, Gaya Berpikir Kereta Api?

3 Februari 2020   14:02 Diperbarui: 3 Februari 2020   14:57 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

"Sambung menyambung menjadi satu, itulah..."

Sepotong lirik lagu Wajib Nasional "Dari Sabang sampai Merauke" itu, secara otomatis terngiang. Gegara acapkali mendapat kiriman tulisan di WAG, tentang istimewanya angka tertentu yang dihubungkan dengan ragam kejadian atau peristiwa. Ada yang pernah?

Umumnya diawali kalimat menggunakan huruf kapital, TAK PERCAYA. Diakhiri dengan INI BUKAN KEBETULAN! Aku jadi berfikir. Betapa hebatnya orang Indonesia menghubung sesuatu!

Seperti rangkaian gerbong kereta api yang memanjang tanpa batas! Kusebut saja "Gaya Berpikir Kereta Api"

Illustrated by pixabay.com
Illustrated by pixabay.com
Fenomena Angka:  Mulai dari Keberuntungan hingga Mistis!

Aku mengingat saat penentuan nomor urut peserta Pemilu tahun 1999. Saat itu ada 48 partai politik. Seperti sebuah tradisi, maka para petinggi dan tokoh partai, mencari hal istimewa dari nomor urut partainya, kemudian menghubungkan dengan beberapa angka mistis di masyarakat.

Tentu saja akan gampang jika ada parpol yang punya nomor urut kecil di bawah angka sepuluh. Bayangkan jika mendapat angka besar semisal 47 atau 48 mesti berusaha keras, tah? Kalau 46, anggap aja partai Valentino Rossi, kan? Hihi...

Lebih jauh lagi, saat mengenang masa kecilku dulu. Terasa begitu menyenangkan, terkadang lucu dan kalau dipikirkan sekarang. Rasanya gak masuk akal. Tapi terjadi. Dan aku menjadi saksi berkenaan dengan angka-angka.

Saat itu, lagi heboh taruhan menebak hasil pertandingan sepakbola berbentuk kupon (semisal Porkas dan SDSB. Ada yang ingat?). Wuih! Mulai dari orang kaya, setengah kaya, mengaku kaya, hingga tetangga orang kaya. Antusias ikutan!

Biasanya, skor bola itu selisih sedikit, kan? Semisal 3-2, 4-0, 2-1 atau apalah! Jarang sekali dengan skor besar 9-5, 8-7 atau 9-9.

Entah kenapa, kemudian bergeser dengan sekian deret angka. Yang ikut taruhan, bisa memilih akumulasi 2 angka, 3 angka, 4 angka dan seterusnya! Dengan tarif harga kupon yang bervariasi.

Dengan jumlah hadiah yang semakin besar pada saat itu, maka segala cara dilakukan untuk mencari angka "keberuntungan". Terkadang disebut angka "mistis". Dan butuh rumus khusus untuk mengelola itu.

Semua berusaha tidur lebih cepat, berharap agar bermimpi dan menemukan angka mistis saat bangun pagi. Jika terjadi kecelakaan, segera melihat plat nomor kendaraannya. Dicatat dan dimasukkan ke dalam rumus.

Ada juga melakukan prosesi menginap di tempat tertentu yang dianggap keramat, atau melihat tumbuhan, hewan serta alam sekitar yang dianggap aneh. Kemudian ditelisik, mencari angka-angka yang tersembunyi.

Pokoknya, apapun kejadian pada masa itu terlihat berbentuk angka-angka! Yang sesekali mampu menebak, dijadikan panutan dan idola bahkan figur publik sebagai tempat rujukan mengungkap rahasia.

Namanya tebakan, bisa benar dan bisa salah. Bisa menang dan bisa kalah, tah? Tapi dulu, aku sampai terkagum-kagum dengan keahlian itu. Karena saat itu, masih sekolah dasar. Nulis huruf S saja belum lurus! Orang lain sudah lebih dari itu.

Illustrated by pixabay.com
Illustrated by pixabay.com
Tanggal Cantik, Antik, Unik dan Menarik

"Ayah! Sekarang tanggal cantik!"

"Hah?'

"Kan, 02-02-2020!"

"Terus?"

"Iiih, Gak gaul!"


Cubitan gadis kecilku, pertanda putus asa sukses mendarat di lenganku. Itu percakapan pagi kemarin. Sore harinya, saat membaca artikel seorang teman di Kompasiana. Baru "ngeh"!

02.02.2020

Ternyata tanggal hari kemarin, memang cantik, antik, unik dan menarik. Karena, jika dibaca bolak balik bakal bermakna sama. Ahaaay..

Kalau di rumpun ilmu Numerologi, Dunia saat ini dipenuhi dengan angka-angka. Menurut kiramologi? Gak ada! Toh sejak aku SD dulu angka gak berkembang. Tetap saja dari 0-9. Hihi..

Banyak hal luarbiasa, tentang ketertarikan dengan angka-angka cantik. Ada yang mau membayar lebih, agar mendapatkan nomor ponsel cantik. Atau yang mengurus khusus agar mendapat nomor polisi cantik buat kendaraan roda dua atau roda empat.

Bahkan, ada juga yang mengatur sedemikian rupa tanggal kelahiran, tanggal pertunangan, tanggal pernikahan, dan entahlah kalau tanggal kematian. Coba bayangkan, jika alur hidup seseorang seperti deret angka di bawah ini :

09. 09. 1999 : Tanggal Lahir.

20. 09. 2009 : Tanggal Sunat

20. 09. 2019 : Tanggal Tunangan.

02. 02. 2020 : Tanggal Menikah.

Ada banyak alasan untuk memilih atau menyukai tanggal cantik, tah?

Pertama, Mudah Diingat.

Ini hal yang paling dominan, kenapa menjatuhkan pilihan terhadap berbagai momen dalam kehidupan seseorang diabadikan dengan tanggal cantik.

Kedua, Biar Berbeda.

Semisal deretan angka di atas tadi. Tak semua orang begitu, kan? Terkadang menjadi berbeda itu menguntungkan! Aku dengan kulit legam, menjadi sangat gampang dikenali jika berfoto dengan keluarga besar. Kenapa? Gegara beda!

Ketiga, Biar Istimewa.

Setiap orang punya keinginan diistimewakan. Seingatku dulu, siapapun yang lahir persis HUT RI pada tanggal 17 Agustus, akan diberi keistimewaan oleh negara. Kukira, kemajuan teknologi akibatkan operasi ahiran bisa kapan saja. Jadinya, kebijakan istimewa itu tak kedengaran lagi gaungnya.

Illustrated by pixabay.com
Illustrated by pixabay.com
Jadi...

Jika berangkat dari arti kata fenomena menurut KBBI V adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan panca indera dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah. Maka, fenomena keberuntungan, angka mistis dan tanggal cantik di atas, bisa jadi bahan diskusi menarik, atau malah memicu perdebatan tak berujung.

Bila menyigi pada konsep fenomena sosial, maka angka keberuntungan, angka mistis dan tanggal cantik, tanpa sadar membentuk perubahan prilaku dengan segala dampak positif dan negatif yang ditimbulkan.

Aih, itu pilihan pribadi. Mungkin saja, saat ini memang lagi zamannya buat menghubung-hubungkan sesuatu, ya?

Sampai jumpa di tanggal cantik berikutnya, sepuluh abad dari sekarang! Tanggal 03.03.3030!

Curup, 03.02.2020

Zaldychan

[Ditulis untuk Kompasiana]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun