Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Fenomena Angka Keberuntungan hingga Tanggal Cantik, Gaya Berpikir Kereta Api?

3 Februari 2020   14:02 Diperbarui: 3 Februari 2020   14:57 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Ada banyak alasan untuk memilih atau menyukai tanggal cantik, tah?

Pertama, Mudah Diingat.

Ini hal yang paling dominan, kenapa menjatuhkan pilihan terhadap berbagai momen dalam kehidupan seseorang diabadikan dengan tanggal cantik.

Kedua, Biar Berbeda.

Semisal deretan angka di atas tadi. Tak semua orang begitu, kan? Terkadang menjadi berbeda itu menguntungkan! Aku dengan kulit legam, menjadi sangat gampang dikenali jika berfoto dengan keluarga besar. Kenapa? Gegara beda!

Ketiga, Biar Istimewa.

Setiap orang punya keinginan diistimewakan. Seingatku dulu, siapapun yang lahir persis HUT RI pada tanggal 17 Agustus, akan diberi keistimewaan oleh negara. Kukira, kemajuan teknologi akibatkan operasi ahiran bisa kapan saja. Jadinya, kebijakan istimewa itu tak kedengaran lagi gaungnya.

Illustrated by pixabay.com
Illustrated by pixabay.com
Jadi...

Jika berangkat dari arti kata fenomena menurut KBBI V adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan panca indera dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah. Maka, fenomena keberuntungan, angka mistis dan tanggal cantik di atas, bisa jadi bahan diskusi menarik, atau malah memicu perdebatan tak berujung.

Bila menyigi pada konsep fenomena sosial, maka angka keberuntungan, angka mistis dan tanggal cantik, tanpa sadar membentuk perubahan prilaku dengan segala dampak positif dan negatif yang ditimbulkan.

Aih, itu pilihan pribadi. Mungkin saja, saat ini memang lagi zamannya buat menghubung-hubungkan sesuatu, ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun