Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Di Tengah Pertempuran

24 Oktober 2019   15:27 Diperbarui: 24 Oktober 2019   16:43 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

"Bang!"

Empat orang di hadapanku terdiam. Empat pasang mata saling bertukar pandang. Saat jari telunjuk kuangkat ke udara. Perhatianku beralih pada siaran langsung TV. Bergantian, satu-persatu anak bangsa pilihan ditampilkan dan diperkenalkan. Beberapa nama asing menyeruak di kepalaku. Segera kumatikan, saat penyiar mulai berbincang dengan tiga narasumber di layar TV.

"Aku tak mau seperti itu!"

Nyaris bersamaan, empat pasang mata mengikuti jari telunjukku yang mengarah ke layar TV yang mati. Kembali, kembali empat mata saling bertukar pandang. Sesaat sunyi menguasai ruang kerjaku. Ranu, pemimpin di antara empat orang itu, menatapku.

"Tapi, Itu sudah..."

"Apa? Tradisi?"


"Maksudnya..."

"Pernah lihat petinju saat masuk ring? Kuda pacuan juga begitu, kan?"

Perlahan wajah Ranu tertunduk, mengikuti tiga wajah anak buahnya. Semua tahu, jika nada suaraku begitu, tak ada lagi bantahan.

Aku berdiri, meraih ponsel dan kotak rokokku. Berjalan pelan memutari meja kerja. Kutepuk pelan bahu Ranu. Semua mata yang ada di ruangan itu menatapku. Menunggu.

"Waktu kita berapa lagi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun