Aku terdiam. Suara adzan terdengar dari masjid. Amak bangkit dari duduk. Aku tengadah menatap wajah Amak yang memandangku.
"Jangan sering tangisi Nunik!"
"Hah?"
"Datang kemarin. Nunik nangis, kan?"
"Tapi..."
"Jangan pernah sakiti perempuan!"
Senja itu, aku mengingatmu. Juga kalimat Amak. Dua larangan dalam satu waktu. Padaku. Dan untukmu.
Â
get married | those three words | just the way I am | meeting you was fate
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!