kau tersenyum, menyaksikan desiran angin barat memaksa gumpalan-gumpalan awan berserakan, dan tersendat melampaui bayangan-bayangan puncak kegelapan.
saat itu, genggaman tangan adalah jawaban, melalui malam tanpa kerinduan pada kesunyian.
kau terdiam, membiarkan kepergian hari yang mengukir jejak-jejak putus asa, dan meluapkan air mata yang membasuh sisa-sisa gores luka.
saat itu, genggaman tangan adalah jawaban, melewati malam tanpa ketakutan pada kesepian.
aku menyimpan jejak jejak pelangi yang ditinggalkan hujan, dan mereguk sisa-sisa air mata kepergian.
ketika senja, kugenggam kehilangan pada kerinduan.
Curup, 13 07.2019
zaldychan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!