mengapa sisakan malam di pelukan mentari. dan, kau pun tertatih mereguk hari?
hingga tatapanmu, sajikan lukisan hampa tanpa sketsa. beningmu, redupkan asa mengenggam sukma. dan diammu, hujamkan ribuan makna nuansa warna
mengapa sisakan malam di kabut mimpi. hingga mendekam sepi, di jeruji hati?
kau terlupa? tetesan embun pun menyapa pagi.
Curup, 19.02.2019
zaldychan [Aksara dan Cinta]
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!