Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menonton Mimpi

14 Februari 2019   11:53 Diperbarui: 14 Februari 2019   15:36 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

[lampu menyala. layar terkembang. senyum penonton mengembang.]

kau hanya berdasarkan datadata dan angkaangka?

nanti, ratusan gununggunung milik negara, dipapas rata. tanahtanah urukannya, dihempas menutupi lembah dan rawa. dilepas ke selat samudra, menyatukan sumatra hingga papua. tak perlu lagi menggali pasir untuk membuat pulau wisata.

kau tak baca berita, lalu lupakan fakta?

nanti, pepohonan tua, ditebas untuk bahan hunian. tamantaman dengan bebunga rupawan dan rerumputan hijau ditanam untuk keindahan.

kau tak sadar, itu butuh biaya juga tenaga?

nanti, jika lahan rata sudah tersedia. undang masyarakat dunia. ajak dan rangkul mereka. jalin ikatan cinta. tak lagi ada sekat tradisi dan budaya. hakikat manusia adalah bersaudara.

hei, pemimpi! kau pasti  butuh segelas kopi. bagaimana dengan penghuni rimba?

maksudmu, hewan atau binatang? nanti, semua jenis mamalia dan papalia, melata dan jelata. bersatu di taman suaka margakota. makanya, istana pun perlu didirikan di sana.

apa! obatmu habis?

kamu juga, kan?

[penonton bubar. tak ada hingarbingar. tak ada tepuktangan. seperti layar dan lampu. disimpan dan dibiarkan padam.]

Curup, 14. 02. 2019
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun