Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Tim Bola Pak Hanafi

21 Januari 2019   20:04 Diperbarui: 21 Januari 2019   20:37 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sapto diduga melakukan penyalahgunaan dana desa untuk membangun MCK desa. Bagiku itu lebih cenderung  karena ketidaktahuan. ketika terjadi selisih harga  bahan bangunan. Dari harga anggaran dengan nota pembelian. Malam tadi, Pak Hanafi mengaku lalai dalam melakukan pengawasan dalam pembanguna MCK itu. Dan terlalu mahal harganya. Jika keputusan mundur itu diambil karena hal teknis. Toh,  Sapto. Masih diperiksa dan belum terbukti bersalah.

"Tetaplah dampingi Tim Kita,  Pelatih!"

Pesan Pak Hanafi sambil menepuk pelan bahuku. Kuanggukkan kepala. Sekilas tersenyum. Mendengat kalimat "Tim Kita". Itu adalah sebutan ajaib yang keluar dari mulut Pak Hanafi selaku Kades yang baru terpilih. Lima menit pertama saat jumpa pertama dua tahun lalu.

Semua perangkat desa diibaratkan anggota Tim Sepak Bola. Dengan sebutan "Tim Kita". Awalnya, aku tertawa. Tapi segera hilang,  saat Pak Hanafi paparkan alasannya.

Sebagai Kades, Pak Hanafi menganggap dirinya sebagai Ketua PSSI. Yang bertanggunh jawab atau semua kebutuhan dan resiko yang dihadapi anggota Tim.

Abah Jarwo, tetua desa juga tokoh agama. Sosok sepuh yang disegani semua warga, memiliki ketenangan dan pengalaman. Menjaga gerbang akhir keputusan dan kebijakan. Abah Jarwo, dianggap cocok sebagai penjaga gawang.

Berperan sebagai penjaga tembok pertahanan atau bek adalah Mang Kobri. Tak hanya dikenal sebagai jawara desa. Tapi memiliki Kelugasan dan ketegasan serta tanpa kompromi untuk hal yang dianggap sebuah kebenaran. Pak Hanafi yakin, Sosok Mang Kobri adalah Bek tangguh penghalau masalah yang ditimbulkan dari warga desa atau dari luar.

Pak Syarif, sosok kecil berkacamata. Satu-satunya anggota tim berijazah sarjana. Baru tiga tahun diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara. Langsung diangkat dan ditunjuk sebagai sekretaris desa. Masih muda dan energik. Dianggap Pak Hanafi sebagai Gelandang sekaligus kapten tim. Tak hanya sebagai penghubung antar anggota tim. Tapi bertugas mencari, menyusun dan membagi informasi apapun tentang desa.

Mas Yanto, Bang Bonar serta Sapto adalah Trio Penyerang. Yang mengeksekusi setiap hasil keputusan dan kebijakan yang diambil anggota tim.

Dan aku, dianggap warga pendatang. Yang hanya satu kali seminggu hadir di desa Kampung Baru. Ditunjuk Pak Hanafi sebagai Pelatih. Tugasku meracik strategi. Agar Dana Desa yang diberikan oleh Pemerintah, sesuai dengan tujuan dan kebutuhan warga.

Aku gelengkan kepala. Mendengar uraian "Tim Kita" dari Pak Hanafi. Birokrasi rumit yang dihadapi hampir semua desa.  Diselesaikan dengan rumus sederhana. Sambil bercanda, aku pernah bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun