maghrib baru usai. hujan deras tak lagi ciptakan nada alam. bersisa gerimis bisu. seperti di ruang tamu. ditemani cahaya petromax. bersekutu dengan asap rokokku. penuhi sejangkau ruang. kuurai alur kisahku. sejak pagi hingga lenyap mentari. pun kutelusuri bayang diri.
terlupa kuhitung aral. harus menginap jika ke rumahmu. kubayangkan resah Amak. bukan tentangku tapi tujuanku.
"Jadi, orangtua Nunik belum tahu?"
"Belum! Nunik tak..."
"Jika orangtua..."
"Aku takkan pulang!"
kalimatku sesaat membuat suasana hening. mata Amak menatapku. perlahan anggukkan kepala. Amak ajukan tangan. menerima pamitku usai shubuh. kalimat itu. pernah kuucapkan beberapa tahun lalu. setamat MTs, kuujarkan niatku ke Padang Panjang. melanjutkan sekolah. aku hanya tahu nama daerah dan nama sekolah.
kabut bayangku terusik. kau hadir di ruang tamu. segelas kopi di tanganmu. Mamak dibelakangmu. memegang payung dan kantong plastik hitam. kau membuka pintu. aku segera berdiri. Mamak tersenyum menatapku.
"Di tinggal dulu, Nak!"
"Mamak mau kemana?"
"Antar nasi Ayah! Kalau hujan begini..."