Mohon tunggu...
zaki muz
zaki muz Mohon Tunggu... mahasiswa uin raden mas said

hobi menggambar, pribadi instrovert

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

otw istri solehah

13 Oktober 2025   22:26 Diperbarui: 13 Oktober 2025   22:26 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tunggu, Pak---apa namanya I&S?" sela Rara cepat.

"Nah, iya, itu! I&S. Katanya, nama itu terinspirasi dari nama beliau dan nama istrinya yang sangat beliau cintai."

Rara tertegun. Astaga... beliau masih muda, sudah jadi dosen, dan CEO perusahaan bergengsi? pikirnya. Ya Allah, nggak kebayang secantik apa istrinya. Pantas saja Sella tergila-gila...

            Di sisi lain, Mr. Choir sedang dalam perjalanan pulang dengan mobilnya. Di balik kemudi, pikirannya melayang pada sosok istrinya.
"Istriku masak apa, ya? Udah nggak sabar pengin makan masakannya," gumamnya sambil tersenyum kecil. Namun, senyum itu perlahan memudar saat matanya melirik jam di dashboard.
"Astaga, sudah jam tujuh! Dia pasti ngambek lagi..."

Tanpa pikir panjang, ia menekan pedal gas sedikit lebih dalam. Lampu-lampu jalan berkelebat di kaca depan, seolah ikut terburu oleh waktu.

Beberapa menit kemudian, mobilnya berhenti di depan sebuah rumah besar bergaya modern dengan tiga lantai yang menjulang anggun. Rumah itu tampak hangat diterangi cahaya lampu kuning lembut---tempat yang selalu membuatnya ingin cepat pulang, tak peduli seberapa melelahkan hari itu.

Setelah melewati gerbang, ia berjalan menuju pintu rumah dan membukanya. Di sana, berdirilah seorang wanita dengan wajah masam dan tangan bersilang di dada.
"Assalamualaikum, Dik. Mas pulang," ucapnya lembut.

Sella hanya diam, menatapnya dengan pandangan kesal.
"Dik, maaf ya... tadi ada klien penting. Bahkan rapat sore tadi Mas batalin demi kamu," ujarnya sambil mengelus pipi istrinya itu.

Sella yang tadinya kesal akhirnya memeluknya, meski tetap cemberut.
"Kok lama banget sih, aku udah nungguin dari tadi. Makanannya juga udah dingin. Aku takut tahu sendirian di rumah."
"Iya, maafin Mas ya," ucap Iwan sembari mengelus kepala Sella lembut.

"Lagian, kenapa tadi aku nggak dibangunin? Aku jadi telat, terus pas di kelas malah tidur dibiarin aja!" protes Sella.
"Iya, soalnya muka kamu lucu pas tidur, hehe," jawab Iwan sambil terkekeh.
"Hish, Mas... bisa aja lho kamu ini," jawab Sella sambil tersenyum malu.

"Ya udah, yuk makan," ajak Iwan.
"Tapi makanannya udah dingin," kata Sella.
"Nggak apa-apa, kalau kamu yang masak, panas atau dingin sama aja," jawab Iwan dengan senyum hangat.
"Mas..."
"Sama-sama enak maksudnya," tambahnya cepat, membuat Sella terkikik kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun