Mohon tunggu...
Zakaria
Zakaria Mohon Tunggu... Guru - Kemerdekaan berfikir tanpa batasan dogma

Menjaga kewarasan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Diary

Cintaku Menyiksamu

13 Agustus 2022   05:00 Diperbarui: 13 Agustus 2022   05:24 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Jika ada pertanyaan tentang apa yang kuinginkan,jawabku cuma satu,dirimu...

Apa yang kita jalani sampai hari ini,kita sama-sama tidak tahu kapan mulainya dan sekaligus juga tidak bisa menghentikannnya.Ada begitu banyak aral,rintangan dan konsekuensi logis dari apa yang kita jalani.Kita juga tidak berada dalam posisi bisa memilih sesuai dengan keinginan kita.Rasa itu datang begitu saja,tanpa aba-aba,tanpa kita minta.Semakin hari kian membesar dan mendalam tanpa bisa terpadamkan lagi.Buatku,menyayangimu sama seperti tarikan nafas yang yang menghidupiku,lantas bagaimana mungkin aku menghentikannya,selama nyawa masih dikandung badan..

Bukan perkara mudah menjalani apa yang sudah tergaris seperti ini,dengan keadaan kita yang sekarang.Lingkungan dan orang-orang disekitar kita tidak akan mungkin bisa menerima apa yang sudah kita jalani bersama dalam diam.Mereka hanya tahu hitam dan putih saja,tanpa pernah mau melihat warna lain nya.

Salahkah apa yang sudah kita bersamai...salahkah perasaan sayang,cinta dan saling membutuhkan yang sudah terlanjur mengalir dalam setiap aliran darah kita...saling mencinta bukanlah dosa,saling membutuhkan tak layak dinamakan kejahatan.Dimana salah dan dosa kita,jika kita ingin bersama...

Dari sisiku,rasa nya tak mungkin lagi untuk berpisah denganmu.Keterikatan raga dan jiwaku terhadapmu begitu mendalam.Sampai apapun yang terjadi dan kau rasakan,otomatis akupun merasakan hal yang sama.Seolah sudah seperti sekembaran jiwa.Buatku,dirimu bukanlah orang lain lagi.Kamu adalah aku,kamu dan aku adalah kita.Meski hampir setiap saat bertemu,tapi rasa rinduku semakin membuncah.

Hanya saja,status kita yang tak lagi sendiri,membuat segalanya menjadi terasa berat untukmu.Setiap saat engkau merasa bersalah.Banyak gunjingan yang tertuju pada mu.Padahal semua ini bukan salahmu.Aku yang sangat menginginkanmu.Aku yang mendambakan untuk bisa hidup bersama dan menua bersamamu..Dan keinginanku menyiksa hari-harimu.Meskipun disatu sisi aku tau engkau sangat menyayangiku dan ingin bersamaku.

Tak ada pilihan yang bisa kita ambil..bersama saat ini dikejar rasa bersalah,berhenti dan berpisah kita juga tak sanggup melakukannya.Biarlah waktu yang akan menentukan akhir cerita kita..pasrah pada Sang Penulis Skenario nya.Bersabar dan berdoa yang terbaik untuk kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun