Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Hipnoterapis (praktisi mental), penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Kejernihan dalam berpikir bermula dari emosi positif dalam diri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Untaian Kata Bisa Membawa Kebahagiaan dan Kepedihan

4 September 2025   11:47 Diperbarui: 4 September 2025   11:37 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber. balance-your-life-logic-feel-concept/shutterstock.

Manusia dilengkapi oleh Allah SWT dengan akal dan hati nurani. Akal digunakan untuk bertahan hidup dan nurani sebagai pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya. Namun terkadang manusia selalu salah menempatkan keduanya.

Sebenarnya mudah saja untuk menempatkan keduanya pada posisinya, hanya saja manusia tidak mendengarkan pesan dari dalam dirinya. Mereka hanya menuruti apa yang mereka butuhkan dan inginkan tanpa mempedulikan alarm yang berdengung di dalam sanubarinya. Keduanya sangat mudah diamati.

Kata demi kata yang keluar berasal dari hati dan pikiran. Ketika manusia terbiasa menggunakan nurani akan sangat berhati-hati menggunakan kalimat karena kalimat bisa merubah pikiran, perasaan dan perbuatan seseorang. Tidak heran mengapa sering terjadi perubahan pada diri seseorang ketika kalimat telah menusuk hatinya atau kalimat yang membahagiakan hatinya.

Apa yang akan terjadi bila manusia lebih mengandalkan akal atau logikanya daripada nuraninya atau sebaliknya?. Mengapa manusia sering mengabaikan pesan-pesan Ilahi yang ada di dalam hatinya?. Siapa yang mendapatkan kerugian ketika akal lebih dominan daripada hati Nurani?.

Antara Akal dan Nurani

Akal dimiliki manusia untuk bertahan hidup, menerima masukan, berpikir dan menemukan solusi dari setiap permasalahan dan menjalankannya dengan baik. Sedangkan nurani digunakan ketika ada suatu hal yang memang membutuhkan perhatian dan solusi sebagai penimbang baik dan buruk setiap solusi. Ketika manusia mempertimbangkan setiap solusi tanpa nurani tentunya akan menjadi tirani.  

Kapan manusia cenderung tidak menggunakan akal sehatnya?, ya ketika nuraninya tertutup. Semua keputusan hanya mengandalkan akal yang didasari oleh nafsu karena memilih aman sendiri. Tidak memikirkan dampak yang akan terjadi pada dirinya ataupun orang lain.

Orang-orang yang memiliki hati nurani jauh lebih menarik dan dirindukan di masa ini. karena pemilik hati nurani hampir punah, hati nurani seperti makhluk langka yang sulit sekali ditemukan. Semua hanya mengandalkan kekuasaan yang menitikberatkan pada "betapa berkuasanya uang atau uang yang mengatur segalanya".  

Hampir sulit ditemukan orang-orang yang memiliki perasaan, khususnya pembela negara ini. Rakyat kehilangan figur yang dicintainya, kehilangan pegangan siapa yang bisa mendengarkannya, kehilangan siapa yang bisa memihak kesulitannya dan membantu mereka untuk keluar dari keserakahan orang-orang yang telah mati hati nuraninya. Rakyat tidak lagi merasa berdaulat atas dirinya sendiri dan semua dikendalikan oleh orang-orang yang bengis hatinya.

Manusia Selalu Mengabaikan Pesan Ilahi            

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun