Sikap apatis ini membahayakan dirinya. Ia tampak baik-baik saja, seperti tenang dan pasrah padahal apati atau kehilangan minat, dan tidak memiliki keinginan untuk perbaikan diri dan orang lain. Tidak menunjukan reaksi apapun terhadap situasi yang ada di sekitarnya. Penyebab apati juga bisa dikarenakan penyalahgunaan obat-obatan, depresi, trauma, masalah kesehatan mental, depresi, kecemasan dan sakit fisik tertentu.
Para koruptor termasuk ke dalam kategori orang yang apati, tidak peduli dengan kepentingan bersama, mereka hanya memikirkan urusannya dan keluarganya tanpa memikirkan nasib orang banyak. Kehilangan minat dan tidak memiliki perasaan bersalah kepada orang lain, dan mengambil yang bukan haknya. Ternyata orang-orang apatis ini banyak sekali di zaman yang semakin maju ini tetapi dengan pola pikir yang masih primitif.
Apakah yang apatis ini bisa berubah atau dirubah?, tidak. Hanya dirinya sendiri yang memiliki keinginan untuk berubah dan bisa menumbuhkan rasa empati di dirinya kepada orang lain, hidup ini tidak hanya diisi oleh kita dan keluarga kita saja. Masih banyak manusia yang membutuhkan dan menginginkan kehidupan yang sama seperti mereka yaitu hidup layak dan bahagia dengan memiliki kebebasan finansial dengan adanya lapangan pekerjaan yang bisa menampung rakyat untuk memperoleh pendapatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI