Mohon tunggu...
Zainab canu
Zainab canu Mohon Tunggu... Dosen

Penyuka olahraga HIIT _ baca buku_fashion

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tawashul Dan Tabarruk : Ekspedisi spiritual, mengunjungi Makam orang-orang sholeh

11 Mei 2025   14:11 Diperbarui: 11 Mei 2025   14:11 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bulan maret tahun 2022 saya melakukan ekspedisi spiritual mengunjungi beberapa makam waliyullah di berbagai daerah di jawa timur, perjalanan ini merupakan perjalanan hibernation  atau muhasabah diri, bersama sahabat saya Alwiah Alatas, di tengah kesibukan yang luar biasa padat kami berdua memutuskan untuk melakukan penyegaran spiritual tujuannya agar karir,  hajat dan apapun aktivitas kami selalu mendapatkan keridhoaan Allah SWT serta kelancaran dan kesuksesan dalam menjalankan tugas. Pukul 16:00 kami tiba di bandara juanda surabaya  setelah menempuh beberapa jam penerbangan, kami langsung menuju ke kampung Ampel yang menjadi awal destinasi spiritual kami, setibanya di makam kami langsung membaca tahlil, berwasilah dan bermunajat kepada Allah melampiaskan kepenatan pikiran & perasaan yang dijejali dengan urusan duniawi semoga dengan keberkahannya doa yang dipanjatkan diijabahi oleh Allah SWT.

Tempat yang mengandung Aura Spiritual ini hampir tidak pernah sepi dari pengunjung, orang yang datang berziarah ke makam sunan ampel adalah mereka yang faham betul betapa pentingnya peran Waliyullah dalam sejarah perkembangan islam di indonesia khususnya di pulau jawa. Sunan ampel merupakan salah satu waliyullah yang lahir di champa dan kemudian menjadi seorang pendakwah menyebarkan syariat islam di indonesia. Dengan metode dakwah yang lembut dan penuh toleransi dibarengi dengan kekuatan spiritual, karomah dan kharisma yang dimilikinya menjadikan masyarakat dahulunya memeluk agama hindu, bhudda dan keyakinan lokal lainnya bisa berubah keyakinannya menjadi pemeluk agama islam berkat sentuhan cahaya dakwah beliau .

Kami dan para pengunjung lainnya berziarah ke makamnya bukan untuk meminta akan tetapi tabarrukan atau mengambil keberkahan sebagai washilah/perantara agar doa lebih cepat terijabah sebab kami yakin para Wali adalah orang yang terpilih dan disucikan oleh allah karena kedekatan mereka sebagai Hambah Allah yang soleh sebagaimana perkataan Imam Ghazali : Shuduru Al-ulama'kuburu Al-ma'rifat wal asror : dadanya para ulama/waliyullah adalah kuburan para ma'rifat dan terdapat asror/rahasia. Habib Ali Bin Muhammad Alhabsyi, pengarang maulid habsyi/simthud duror menerangkan fadhilah berziarah makam para waliyullah 'diantaranya "terhapusnya dosa, mengikis bahkan menyembuhkan penyakit-penyakit hati serta meningkatkan derajat kemuliaan di mata manusia maupun disisi Allah", dinukil dalam kitab Al-Qirthos, Syarah rotib Al-atas : "siapa yang menulis sejarah seorang wali, maka akan bersama wali itu di surga, siapa yang mutholaah nama seorang wali di dalam buku sejarah kemudian dia cinta kepada wali itu maka seolah-olah dia telah berziarah kepada wali tersebut, dan barang siapa yang berziarah kepada seorang wali maka diampuni dosa-dosanya" diterangkan pula dalam kalamnya Habib Muhammad Bin Thohir bahwasanya ziaroh kubur menjadi asbab mendapatkan futuh (keterbukaan jalan menuju Allah Swt).

Disaat yang sama, ada sedikit kejadian aneh, Saat kami ingin beranjak pergi meninggalkan makam sunan ampel sahabat sy (alwiah) mengajak berziarah ke makam kakek buyutnya Habib Muhammad Bin Idrus Alhabsyi yang letaknya masih berada dalam kawasan ampel, tapi kami tidak tau persis letak makam beliau dan saling bertanya satu sama lain, seketika kami dibuat kaget oleh salah seorang pengunjung makam yang tengah khusyu membaca tahlil dari sejak awal kami datang, tiba-tiba menoleh ke belakang ke arah kami berdua saat menyebut nama Habib Muhammad Bin Idrus Alhabsyi padahal kami saling bertanya dengan setengah berbisik dan jaraknya 3 meter di hadapan kami ditambah suara kami pasti tertutupi oleh suasana riuh ramai orang-orang yang berzikir,orang tersebut menghampiri kami dan tanpa diminta menawarkan diri untuk mengantarkan ke makam Habib muhammad. Meskipun kebenaran cerita ini agak sulit  diverifikasi dengan pendekatan rasional, tapi seperti itulah kejadiannya.

Habib Muhammad adalah Ulama Hadramaut-yaman yang hijrah ke Indonesia, Guru dari wali-wali besar yang ada di indonesia dan beliau merupakan murid tertua dari Habib Ali Habsyi (pengarang simtuduror). Habib Muhammad adalah salah satu waliyullah yang mewarnai dakwah di indonesia dan beliaulah yang pertama kali membuka majlis maulid simtuduror/maulid habsyi.hingga kini majlis simtuduror dibaca diberbagai kalangan dan tersebar luas diseluruh wilayah indonesia. Habib Muhammad juga orang yang pertama kali mengadakan penyelenggaraan Haul para waliyullah di indonesia sehingga tradisi ini berkembang dan mengakar kuat di kalangan nahdiyin.

Setelah kami melakukan serangkaian tawashul di Makam Habib Muhammad orang tadi sebut saja namanya bang amir mengajak kami ke makam Sunan Botoh Putih yang berada diseberang jalan, berdasarkan keterangan bang amir sunan botoh putih hidup satu zaman dengan sunan ampel, kebanyakan pengunjung yang datang untuk tawashulan ke Makam Botoh Putih pasti hajatnya makbul," ucap bang amir.

Hari ke-2 kami melanjutkan perjalanan ke pasuruan-bangil untuk sowan ke kediaman Habib Segaf Bin Hasan Baharun yang merupakan pengasuh Ponpes Darullugoh wadd'wah sekaligus Rektor Universitas Islam Internasional Dalwa, beliau menjamu kami dengan sangat ramah dan memberikan nasehat serta berpesan untuk selalu mendawamkan Rotib Alatas & Rotib Haddad agar memperoleh keberkahan hidup. Habib Segaf adalah seorang ulama yang sangat aktif berdakwah di berbagai daerah di indonesia, salah satu keistimewaan beliau hampir setiap malam bermimpi bertemu Rasulullah bahkan dalam mimpinya di tahun 2016 Habib Segaf diberikan ijazah langsung oleh Rasulullah berupa shalawat busyroh. Shalawat yang begitu luar biasa keajaibannya dan sampai saat ini menjadi amalan rutin bagi kami. Malamnya kami melanjutkan berziarah makam ayahanda beliau Habib Hasan Bin Ahmad Baharun. Berdasarkan kisah dalam bukunya ustad Hanif (pengajar dalwa), Di pasuruan dan kawasan-kawasan sekitarnya beliau sangat dikenal sebagai Ulama, pendidik, yang sangat sabar dan zuhud dalam berdakwah & mendidik santri-santrinya. Di kalangan ulama yang hidup sezaman dengan beliau Habib Hasan sangat dihormati & disegani sebagai seorang Al-arif Billah yang mencapai maqom demikian tinggi sehingga memperoleh karunia ALLAh SWT berupa Karomah. Semasa hidup Habib Hasan, Siapapun yang bertemu dengannya tidak akan pernah menyangka bahwa beliau adalah sosok Waliyullah yang memiliki maqom yang sangat tinggi disisi ALLAh karena pembawaan dan kesehariannya selalu dibalut dengan kesederhanaan yang luar biasa.

Hari ke-3 kami berdua menuju Makam Habib Soleh Bin Muhsin Alhamid yang terletak di tanggul, kabupaten  jember. Beliau dikenal luas dengan sebutan habib soleh tanggul, namanya tidak hanya terkenal di pulau jawa melainkan sampai di luar jawa, beliau merupakan salah satu Ulama besar yang dianugrahi berbagai karomah dan maqom kewalian yang tinggi di sisi Allah   Habib Soleh datang dari hadramaut untuk mensyiarkan ajaran nabi Muhammad SAW. Dalam perjalanan dakwahnya beliau meninggalkan banyak manfaat dan keberkahan yang sangat berjejak di hati ummat islam yang mengenal beliau salah satunya adalah shalawat manshub, Amalan ringkas & ringan yang memiliki banyak sekali keutamaan.

Hari berikutnya kami menuju ke Gresik, di makamnya Habib Abu Bakar Bin Muhammad Assegaf sekaligus menjadi persinggahan terakhir, sebelum kami kembali ke Ternate. Diantara salah satu ceramahnya habib segaf baharun pernah menjelaskan, Habib Abu Bakar merupakan pimpinan/presiden wali sedunia pada masanya bukan se-indonesia melainkan di dunia," tegas Habib segaf. Sehingga Habib Abu Bakar mendapatkan julukan AL-Qutb (President Para waliyullah). "Jadi kewalian itu memiliki tingkatan, bersifat struktural. Tingkatan wali tertinggi disebut Al-Quthbul-Ghouts dan setiap masa hanya ada 1, di bawahnya disebut Al-imamani (dua imam) salah satunya bertugas menggantikan Al-Qutb ketika wafat. Kemudian ada Al-autad berjumlah 4 orang, selanjutnya Al-abdal berjumlah 7 orang Dst," bahkan Imam Syafiih/Imam Mazhab pernah menduduki Maqom Pimpinan wali Autad pada zamannya,"imbuh Habib segaf baharun. Habib segaf melanjutkan dalam ceramanya bahwasanya Habib Abu Bakar pernah berkata semasa hidupnya siapapun yang datang kepadaku Disaat aku hidup ataupun setelah wafatku adalah orang-orang yang aku kehendaki untuk datang, sementara yang tidak datang justru aku tidak menghendakinya. Habib Abu bakar pernah berkata : barang siapa yang berada dalam kesulitan lalu memanggil-manggil namaku maka aku akan segera hadir di sisinya dengan izin Allah SWT.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun