Mohon tunggu...
Zahwa Rizka
Zahwa Rizka Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswi Pendidikan Sejarah

Saya adalah seorang mahasiswa yang sedang menempuh Pendidikan Sejarah di perguruan tinggi ternama di kota Jember Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenai Sosok Biografi Ketua CORE (Communication and Rescue) Lokal Jombang Periode 2018-2021

9 Juni 2021   07:03 Diperbarui: 9 Juni 2021   07:16 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat beliau menjalankan tugas menjadi relawan CORE ORARI membersihkan pohon tumbang dijalan saat malam hari yang hujan lebat, beliau pernah dicibir oleh orang sekitar dengan sindiran "untuk apa lalar gawe (bhs jawa: kurang kerjaan) tengah malam hujan-hujanan membersihkan jalanan dari pohon yang roboh" dalam artian kurang kerjaan saja mengurusi pohon yang roboh. 

Beliau menegaskann untuk dapat menjadi seorang relawan membutuhkan empati  simpati jiwa kemanusiaan yang tinggi dalam membantu sesama dan bermanfaat bagi banyak orang  sehingga beliau tidak mementingkan cibiran orang tersebut dan melajutkan kegiatan relawannya untuk mencari daerah yang membutuhkan pertolongan. 

Selain beliau juga mengikuti gerakan pencabutan paku dan papan reklame di pohon-pohon diwilayah jombang. Hal ini dilakukan karenakan menurut beliau sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan alam  dan gerakan dari hati pribadi beliau terinspirasi oleh tokoh sufi yang bernama AL-Ghozali yang menceritakan bahwa  "sebelum menebang pohon beliau selalu menangis" dalam artian semua yang ada di bumi ini merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa baik tumbuhan dan hewan yang juga mempunyai nyawa yang mungkin manusia sendiri tidak dapat mengerti perasaan dan bahasa yang mereka gunakan. 

Hal inilah yang menjadi salah satu inspirasi beliau untuk mencintai alam di samping menjadi seorang penggalang pramuka serta ketua Core ORARI Jombang periode (2018-2021), beliau menegaskan bahwa untuk menjadi relawan bencana didasarkan atas sifat kemanusiaan rasa simpati dan empati terhadap kesedihan yang mereka alami dan beliau berkata "Siapa yang membantu korban bencana jika tidak ada yang mau membantu mereka?" tutur beliau, sehingga dapat disimpulkan untuk menjadi seorang anggota relawan sesungguhnya haruslah di dasari dari panggilan jiwa rela memberikan bantuan baik tenaga, pikiran dan finansial dalam membantu seseorang yang terkena musibah tanpa imbalan atau balas budi sedikitpun.

Beliau mempunyai inisiatif dengan membuatkan alat pendeteksi banjir di wilayah yang rawan terkena banjir seperti di sungai Bening Kandangam dan Sungai Gunting Mojoagung  dan menginformasikan jika terjadi hujan deras berjam-jam di Ngoro maka beliau langsung mengkonteks orari Mojoagung untuk berwaspada jika terjadi banjir dan membuatkan alat penanda pemantau kenaikan debit air sungai Bening wilayah Kandangan dangan mengecat di sisi tanggul dengan kenaikan volume air sungai yang dimulai dari 30, 40, 50, 60 , 70, 80 sampai 120.

Beliau berkoordinasi dengan Kekwiro orang yang rumahnya dekat dengan sungai tersebut dengan memberikan senter besar untuk memantau kenaikan debit air sungai pada saat hujan yang sudah terjadi berjam-jam jika debit air naik ke level 60 maka status dinaikkan untuk waspada. 

Selain itu beliau  juga punya orang yang mengawasi sungai di Mojoagung yang bernama Pak Giman untuk mengawasi kenaikan debit air di sana bahkan beliau membuatkan alat elektronik berupa pipa galon yang di dalamnya berisi kaleng di ditancapkan ke dalam tanah sungai jika kenaikan debit air tinggi maka kaleng yang sudah di lubangi ini tertekan naik ke atas dan menyentuh alat elektronik yang didesain untuk memberikan sinyal peringatan kepada warga bahwa kenaikan debit tinggi yang menyebabkan banjir maka warga akan mempersiapkan diri menghadapi bencana banjir.

Beliau juga ikut menjadi relawan banjir yang terjadi di kabupaten jombang yang melanda empat desa yaitu Desa Bandar Kedungmulyo, Desa Gondangmanis, Pucangsimo dan Banjarsari dan bekerjasama dengan BPBD daerah jombang untuk mengadakan bantuan relawan untuk membantu warga yang terkena dampak banjir BPBD Jombang menginstruksikan relawan bianaanya bersama Core orari bersama-sma terjun kesana membantu bencana alam maka berbagai relawan datang mulai dari RAPI, Semar, BPNI, Banser, Basarnas, Tangana dan lainnya. Berikut dokumendasi beliau pada saat membantu korban banjir di kabupaten Jombang khususnya di Desa Bandar Kedungmulyo dan sekitarnya

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Pada Kegiatan Core Orari Jombang ini di bagi menjadi CORE di bagi menjadi 2 yaitu Task Action (kegiatan nyata) dan Task Force  (Pasukan khusus). Dalam Core Task Action dengan terjun langsung membantu masyarakat yang terkena bencana sedangkan untuk Core Task Force t ini merupakan saluran khusus bagi anggota yang mempunyai kemampuan dan keahlian khusus dalam mengatasi bencana seperti orang-orang yang mempunyai keberanian & keahlian dalam menyelam, menjelajah hutan, panjat tebing dan kebakaran dsb. 

Dalam kegiatan Core Task Force  ini harus update mengenai teknik baru penyelamatan, perawatan seseorang. Sehingga jika terjadi bencana nasional seperti kasus meletusnya gunung merapi anggota Core Orari Jombang juga mengirimkan beberapa personilnya yang handal untuk diterjunkan secara langsung di sana.

 Sedangkan tugas beliau menjadi ketua CORE ORARI yaitu 1) Mengkordinasi anggota dan turut terjun langsung dalam kegiatan bencana alam seperti gunung meletus, banjir dan longsor, 2) Mengkordinasikan anggotanya untuk membantu kecelakaan seperti Laka air, api, lalin, dan mengkordinasi pelatihan skill dalam Pertolongan Pertama (PP), 3) Melakukan bantuan komunikasi (Bankom) dan Dilikom (dukungan komunikasi), 4) Melakukan koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten) bersama relawan lainnya pada saat terjadi bencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun