Mohon tunggu...
Zahwa Rizka
Zahwa Rizka Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswi Pendidikan Sejarah

Saya adalah seorang mahasiswa yang sedang menempuh Pendidikan Sejarah di perguruan tinggi ternama di kota Jember Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenai Sosok Biografi Ketua CORE (Communication and Rescue) Lokal Jombang Periode 2018-2021

9 Juni 2021   07:03 Diperbarui: 9 Juni 2021   07:16 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agung Supriyanto merupakan seorang guru salah satu SMPN 1 Ngoro yang menjadi ketua CORE (Communication and Rescue) ORARI Jombang. Beliau merupakan seoraang relawan yang mendedikasikan sebagian waktunya untuk kegiatan kemanusiaan. Beliau lahir pada tanggal 30 Juni 1965 di desa Ngoro Kabupaten Jombang. 

Beliau tinggal di Jln. Pattimura Brejel Kecmatan Ngoro Kabupaten Jombang. Lahir dari seorang tentara veteran yang bernama Sugito dan ibu yang bernama Paryati yang sama-sama berasal dari Jawa Tengah (Kota Wonogiri & Solo). 

Pada saat kedua orangtua beliau mengabdi menjadi tentara sukarelawan beberapa tahun kemudian orang tua beliau diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil di Pegadaian Wonokromo, Surabaya yang beberapa tahun kemudian di pindah tugaskan di Pegadaian Ngoro dan menetap secara permanen di desa tersebut. Beliau sendiri mempunyai 6 saudara yang masing-masing sudah bekerja. 

Masa muda beliau dihabiskan di tempat kelahirannya yakni di desa ngoro sejak kecil beliau sudah menyukai radio dan sering mendengarkan berita-berita dari radio seperti kabar radio dari rumah sakit, puskesmas PLN yang yang menurut beliau sangat bermanfaat bagi dirinya.

Berbekal ilmu dasar pengetahuan mengenai radio beliau mencoba mengotak-atik komponen radio hal inilah yang membuat beliau merasa nyaman berada di rumah. Beliau menceritakan sendiri bagaimana Almarhum bapak beliau yang pernah menasehatinya agar beliau dapat mencari teman dan bermain dengan teman seusianya, hal ini di karenkaan beliau sering kedapatan hanya berdiam diri di rumah. 

Beliau tidak mempunyai teman sama sekali hingga jenjang SMA. Hal ini sangat di khawatirkan almarhm bapak beliau dikarenakan latar belakang orang tua beliau merupakan seorang tentara veteran yang mempunyai jiwa pengembara maka beliau di suruh untuk mencari teman pergaulan di seusianya.

Dalam jenjang riwayat sekolah beliau dimulai dari bersekolah di SDN Ngoro 1 selama 6 tahun (1971-1977) kemudian melanjutkannya di SMPN 1 Negeri selama 3 tahun (1977-1980), kemudian melanjutkan mengenai SMPP (sekolah menengah pembangunan pertama yang sekarang menjadi SMA 2 Jombang  selama 3 tahun (1981-1983) pada saat SMA beliau masih merasa nyaman dengan kehidupan di rumahnya sambil mengembangkan hobinya mendengarkan radio. 

Hingga suatu ketika beliau melanjutkan studinya di IKIP Surabaya pada tahun 1984 dan mendaftar di salah satu program jurusan teknik sipil yang mempunyai banyak peminat namun beliau tidak lolos, pada saat itu IKIP Surabaya membuka program studi baru jurusan pendidikan seni rupa yang masih awal berdiri dan membutuhkan banyak calon mahasiswa siswa baru untuk megisi kuota penerimaan mahasiwa program studi tersebut akhirnya beliaupun mengalihkan perthatiannya dan mengikuti tes pada program studi tersebut dan berhasil lolos dan di terima menjadi mahasiswa program studi pendidikan seni rupa,  beliau menggeluti dunia pendidikan selain itu juga mendalami hobinya mengotak-atik radio hingga beliau bertanya pada salah satu mahasiwa jurusan  teknik elektro dan meminta mengajarinya teknik dasar elektronika dalam penggunaan radio  namun beliau mendapat pengalaman yang kurang baik dari mahasiswa tersebut karena ia enggan mengajarinya teknik dasar teknik elektro. 

Mulai saat itu beliau bertekad untuk mempelajari teknik elektro secara mandiri dan membeli buku-buku tentang teknik elektronika yang pada akhirnya menghantarkan beliau dapat memperbaiki barang-barang eletrokronik, terkadang beliau membantu memperbaiki alat-alat elekronik warga sekitar tanpa mendapat imbalan jasa. Keahlian teknik elektro tersebut menghantarkan beliau terjun ke dunia ORARI (Organisasi Radio Amatir Indonesia) di samping menjadi guru

Pada awalnya beliau menggunakan frekuensi radio secara illegal untuk berkomunikasi dengan orang lain lain. kemudian kegiatan tersebut terdeteksi karna penggunaan frekuensi liar sehingga di tegur oleh pihak berwajib Balmon (Balai Monitor) merupakan instansi yang mengawasi penggunaan frekunsi secara nasional di bawah departemen perhubungan (Dishub). 

Pada saat itu beliau belum mengetahui terdapat aturan khusus dan teknik penggunaan frekuensi dengan benar tenryata terdapat aturan atau  ijin dalam penggunaanya. Akhirnya beliau bertanya-bertanya mengenai perizinan penggunaan frekuensi kemudian beliau mempelajari teknik-teknik pemancaran frekuensi seperti kode morse adalah sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca dengan menggunakan sinyal kode radio. Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis. 

Penggunaan kode morse secara luas dalam sistem komunikasi dapt di gunakan oleh militer, perusahaan, pemerintahan dan stasiun-stasiun radio lainnya callsign sendiri nama panggilan pengguna frekuensi radio yang tiap daerah telah di tetapkan oleh departemen perhubungan melalui Balmon untuk membagi dan memberikan kode berdasarkan kewilayahan anggota orari misalnya untuk call sign YH3AR yang di khususkan untuk wilayah Jawa Timur angka 3 menandakan berada di wilayah provinsi Jawa Timur. 

YH3AR merupakan singkatan dari Yongki Hotel 3 Alfa Remeo yang kemudian berganti   menjadi YH3AF yaitu Yongki Hotel 3 Alfa Fosfroad setelah beliau memamahami kode morse, callsign dan kebijakan penggunaan frekuensi radio orari akhirnya beliau mengikuti ujian yang dilaksanakan oleh Balmon untuk mendapat ijin atau legalitas penggunaan frukuensi orari, dan akhinrya beliau berhasil mendapat izin penggunakan frekuensi secara resmi dari Balmon dengan callsign YC3AR yakni Yengki Charlie Alfa Romeo dan merubah  menjadi YC3FOQ laporan pendistribusian Balmon daerah periode 8 sd 14 Januari 2020. 

Beliau menggeluti dunia radio dimulai sejak masih muda tahun 1987 beliau mencoba mengotak-atik radio secara manual dan menggunakan frekuensi secara liar dan setelah melalui serangkaian peristiwa panjang akhirnya pada tahun 1997 beliau tergabung dalam anggota ORARI tingkat Jombang yang pada saat itu yang menjadi ketua  Joko Triono (Anggota DPRD Jombang) 

Menurut beliau penggunaan radio bisa menjadi alat komunikasi dan pemecah kesepian yang pernah beliau alami pada saat kecil serta memberikan informasi yang bermanfaat dari seluruh pelosok negeri. Dikarenkan latar belakang keluarga beliau merupakan seorang tentara veteran perang. 

Beliau di didik untuk mempunyai jiwa kemanusiaan yang tinggi untuk membantu sesama manusia yang membutuhkan pertolongan sehingga beliau akhirnya bergabung ke dalam organisasi Orari Jombang dan mendedikasikan sebagian waktunya dalam membantu sesama manusia. Beliau juga menambahkan media radio dapat memberikan manfaat seperti memberikan informasi tentang cuaca, berita kehilangan, berita duka, berita bencana atau berita yang penting lainnya.  Pada intinya pengunaan radio ini harus mempunyai tujuan dan dedikasi di bidang yang di geluti.

Beliau bergabung dengan organisasi orari Jombang pada tahun 1997 yang posisinya menjadi anggota  dan masih mengggunakan gelar angota siaga (junior) dan pada tahun 2020 menjadi anggota tetap dengan gelar penggalang  (senior). Awal masuk ke dalam organisasi ORARI Jombang beliau menjabat pengurus anggota seksi organisasi dan selanjutnya menjadi pengurus di bidang teknik atau (teknik perbaikan dan perlengakapan) dan tarakhir hingga saat ini menjadi ketua pelaksana CORE ORARI Jombang.  Berikut ini di jelaskan struktur ORARI Jombang  

dokpri
dokpri
Beliau menjadi menjadi ketua pelaksana CORE (communication & rescue) dimulai pada 2018 sampai tahun 2021. Perjalanan beliau menjadi ketua CORE ORARI berawal dari pengalaman beliau yang memang sudah bergabung pada organisasi pecinta alam dan pramuka, selain itu juga beliau mempunyai pengalaman menjadi relawan dalam bencana Kelud (Jangkar). 

Dalam menjabat menjadi ketua CORE ORARI Jombang di pilih secara aklamasi (Pernyataan setuju secara lisan dari seluruh peserta rapat dan sebagainya terhadap suatu usul tanpa melalui pemungutan suara). Tugas ketua organisai CORE ORARI yaitu 1)  Bekerja dalam bidang pertolongan, bantuan dan relawan bencana  2) Menjalankan fungsi Komunikasi yang sejalan dengan alur dan tujuan dari  CORE ORARI 3) Menjalankan fungsi Rescue yaitu pertolongan, perawatan dan bantuan  penanggulangan bencana

Awal mula beliau menjadi ketua pelaksana CORE ORARI yaitu dengan mengikuti tes kerelawanan yang di selenggarakan oleh ORARI tingkat lokal Jombang di karenakan beliau mempunyai jiwa kemanusian tinggi, pengalaman dalam dunia pramuka, elektonik dan pencinta alam akhirnya beliau  lolos menjadi anggota dan penggalang setelah beberapa tahun bekrontribusi menjadi relawan kemudian menjabat sebagai ketua Pelaksana CORE ORARI Jombang. 

Organisasi CORE (Comunicaton and Rescue) sendiri merupakan bagian dari cabang orari jombang yang mempunyai tugas membantu korban bencana alam dan memfokuskan pada kegiatan pertolongan, bantuan, kerelawanan jika terjadi suatu bencana di wilayah Jombang.  Anggota CORE ORARI Jombang terdiri dari 40 orang anggota aktif. Dalam membantu korban bencana beliau bekerjasama dengan BPBD Jombang (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)

Dalam pelaksaan kegiatan Core ORARI Jombang ini menjangkau pada ranah terkecil sekalipun seperti kasus tumbangnya pohon di tengah jalan akibat hujan lebat pada malam hari yang menyebakan arus lalu lintas penggunanaan jalan terhambat, beliau mengintruksikan  anggota Core Orari Jombang untuk ikut terjun langsung membersihkan pohon tumbang tengah jalan pada saat malam itu juga, bahkan sebelum aparat sampai di sana untuk meninjau lokasi bongkahan pohon, lokasi tersebut sudah dibersihkan anggota Core ORARI Jombang dan organisasi tersebut bergegas pergi dan bergerak untuk mencari lokasi lain yang memerlukan bantuan. Terkadang aparat yang baru datang hanya memfoto lokasi setempat yang sudah di bersihkan sebagai bukti kasus tersebut sudah ditangani.

Pada saat beliau menjalankan tugas menjadi relawan CORE ORARI membersihkan pohon tumbang dijalan saat malam hari yang hujan lebat, beliau pernah dicibir oleh orang sekitar dengan sindiran "untuk apa lalar gawe (bhs jawa: kurang kerjaan) tengah malam hujan-hujanan membersihkan jalanan dari pohon yang roboh" dalam artian kurang kerjaan saja mengurusi pohon yang roboh. 

Beliau menegaskann untuk dapat menjadi seorang relawan membutuhkan empati  simpati jiwa kemanusiaan yang tinggi dalam membantu sesama dan bermanfaat bagi banyak orang  sehingga beliau tidak mementingkan cibiran orang tersebut dan melajutkan kegiatan relawannya untuk mencari daerah yang membutuhkan pertolongan. 

Selain beliau juga mengikuti gerakan pencabutan paku dan papan reklame di pohon-pohon diwilayah jombang. Hal ini dilakukan karenakan menurut beliau sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan alam  dan gerakan dari hati pribadi beliau terinspirasi oleh tokoh sufi yang bernama AL-Ghozali yang menceritakan bahwa  "sebelum menebang pohon beliau selalu menangis" dalam artian semua yang ada di bumi ini merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa baik tumbuhan dan hewan yang juga mempunyai nyawa yang mungkin manusia sendiri tidak dapat mengerti perasaan dan bahasa yang mereka gunakan. 

Hal inilah yang menjadi salah satu inspirasi beliau untuk mencintai alam di samping menjadi seorang penggalang pramuka serta ketua Core ORARI Jombang periode (2018-2021), beliau menegaskan bahwa untuk menjadi relawan bencana didasarkan atas sifat kemanusiaan rasa simpati dan empati terhadap kesedihan yang mereka alami dan beliau berkata "Siapa yang membantu korban bencana jika tidak ada yang mau membantu mereka?" tutur beliau, sehingga dapat disimpulkan untuk menjadi seorang anggota relawan sesungguhnya haruslah di dasari dari panggilan jiwa rela memberikan bantuan baik tenaga, pikiran dan finansial dalam membantu seseorang yang terkena musibah tanpa imbalan atau balas budi sedikitpun.

Beliau mempunyai inisiatif dengan membuatkan alat pendeteksi banjir di wilayah yang rawan terkena banjir seperti di sungai Bening Kandangam dan Sungai Gunting Mojoagung  dan menginformasikan jika terjadi hujan deras berjam-jam di Ngoro maka beliau langsung mengkonteks orari Mojoagung untuk berwaspada jika terjadi banjir dan membuatkan alat penanda pemantau kenaikan debit air sungai Bening wilayah Kandangan dangan mengecat di sisi tanggul dengan kenaikan volume air sungai yang dimulai dari 30, 40, 50, 60 , 70, 80 sampai 120.

Beliau berkoordinasi dengan Kekwiro orang yang rumahnya dekat dengan sungai tersebut dengan memberikan senter besar untuk memantau kenaikan debit air sungai pada saat hujan yang sudah terjadi berjam-jam jika debit air naik ke level 60 maka status dinaikkan untuk waspada. 

Selain itu beliau  juga punya orang yang mengawasi sungai di Mojoagung yang bernama Pak Giman untuk mengawasi kenaikan debit air di sana bahkan beliau membuatkan alat elektronik berupa pipa galon yang di dalamnya berisi kaleng di ditancapkan ke dalam tanah sungai jika kenaikan debit air tinggi maka kaleng yang sudah di lubangi ini tertekan naik ke atas dan menyentuh alat elektronik yang didesain untuk memberikan sinyal peringatan kepada warga bahwa kenaikan debit tinggi yang menyebabkan banjir maka warga akan mempersiapkan diri menghadapi bencana banjir.

Beliau juga ikut menjadi relawan banjir yang terjadi di kabupaten jombang yang melanda empat desa yaitu Desa Bandar Kedungmulyo, Desa Gondangmanis, Pucangsimo dan Banjarsari dan bekerjasama dengan BPBD daerah jombang untuk mengadakan bantuan relawan untuk membantu warga yang terkena dampak banjir BPBD Jombang menginstruksikan relawan bianaanya bersama Core orari bersama-sma terjun kesana membantu bencana alam maka berbagai relawan datang mulai dari RAPI, Semar, BPNI, Banser, Basarnas, Tangana dan lainnya. Berikut dokumendasi beliau pada saat membantu korban banjir di kabupaten Jombang khususnya di Desa Bandar Kedungmulyo dan sekitarnya

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Pada Kegiatan Core Orari Jombang ini di bagi menjadi CORE di bagi menjadi 2 yaitu Task Action (kegiatan nyata) dan Task Force  (Pasukan khusus). Dalam Core Task Action dengan terjun langsung membantu masyarakat yang terkena bencana sedangkan untuk Core Task Force t ini merupakan saluran khusus bagi anggota yang mempunyai kemampuan dan keahlian khusus dalam mengatasi bencana seperti orang-orang yang mempunyai keberanian & keahlian dalam menyelam, menjelajah hutan, panjat tebing dan kebakaran dsb. 

Dalam kegiatan Core Task Force  ini harus update mengenai teknik baru penyelamatan, perawatan seseorang. Sehingga jika terjadi bencana nasional seperti kasus meletusnya gunung merapi anggota Core Orari Jombang juga mengirimkan beberapa personilnya yang handal untuk diterjunkan secara langsung di sana.

 Sedangkan tugas beliau menjadi ketua CORE ORARI yaitu 1) Mengkordinasi anggota dan turut terjun langsung dalam kegiatan bencana alam seperti gunung meletus, banjir dan longsor, 2) Mengkordinasikan anggotanya untuk membantu kecelakaan seperti Laka air, api, lalin, dan mengkordinasi pelatihan skill dalam Pertolongan Pertama (PP), 3) Melakukan bantuan komunikasi (Bankom) dan Dilikom (dukungan komunikasi), 4) Melakukan koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten) bersama relawan lainnya pada saat terjadi bencana.

Pada prinsipnya kegiatan CORE ORARI ini merupakan kegiatan pertolongan dan bantuan yang di dalamnya terdapat relawan-relawan yang siap membantu warga dan masyarakat yang terkena musibah baik banjir longsor, dll. relawan sendiri mempunyai seseorang yang membantu dengan ikhlas tanpa ada pamrih sedikitpun.

Suka cita beliau menjadi ketua CORE ORARI yaitu kebersamaan dengan anggota personil anggota CORE ORARI Jombang, rasa persaudaraan dalam dan membantu masyarakat yang terkena musibah. Dalam menjalankan tugas beliau berkoordinasi dengan BPBD untuk mendatangkan instruktur pelatihan-pelatihan kerelawanan dan Pertolongan yang didatangkan langsung dari BPBD seperti dari Tagana, Basarnas, dan PMI serta bagaimana menangani para korban yang terkena musibah. 

Jadi organisasi yang dipimpin beliau juga berkoordinasi dengan lembaga BPBD Jombang dan lembaga pemerintah lainnya dalam menangani bencana alam. Dalam pelatihan Basarnas, Tagana dan PMI memberikan manfaat bagi beliau yakni mendapat ilmu, motivasi dan pengalaman yang menyenangkan dalam artian memberikan pengalaman yang berharga di dalam kehidupan beliau menjadi seorang relawan

Beliau juga bergabung dengan banyak organisasi selain aktif menjadi guru di SMPN 1 Ngoro hingga sekarang. Salah satunya menjadi anggota kegiatan pramukatingkat kecamatan ngoro dan relawan pencabutan paku dan spanduk pohon wilayah jombang. 

Dari berbagai organisasi yang diikuti maka beliau menjelaskan harus dapat mengatur dan membagi waktu dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang guru yang sebagaimana kewajiban beliau mengajar di sekolah, ketua pelaksana Core ORARI Jombang, dan organisasi lainnya. 

Menurut beliau pada saat menjadi relawan kunci utamanya harus mempunyai rasa empati, simpati dan jiwa sosial yang tinggi serta ikhlas dalam menjalankan tugas secara amanah sehingga ketika terjadi suatu bencana beliau siap terjun langsung membantu para korban banjir dalam kondisi apapun setelah menyelesaikan kewajibannya dalam mengajar. 

Untuk kesan beliau kepada masyarakat di luar sana yaitu "Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain" walaupun belum tentu diterima baik oleh masyarakat setempat dan bantuulah mereka yang terkana musibah dengan ikhlas tanpa ada pamrih sehingga hidup akan lebih bermakna. Beliau berharap dengan menjadi relawan beliau dapat memberikan inspirasi, motivasi dan semangat kepada orang lain untuk berbuat baik dan menolong sesama yang sedang mengalami kesusahan. .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun