Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak Seperti Cinta Ayah Kepada Ibu

5 Desember 2021   21:47 Diperbarui: 5 Desember 2021   22:09 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ku tutup lembaran album photo beberapa tahun yang lalu. Kumpulan photo itu tertata rapi. Gambar-gambar photo yang indah. Saat itu. 

Sebuah rangkaian acara istimewa. Di bulan Desember. Janji sakral di hari itu.

"Apakah anda mantap untuk dinikahi oleh saudara Hendra?"

Pertanyaan candaan dari pak naib saat itu. Jelang akad nikah diucapkan. Ku anggukkan kepalaku.

Ya, hari bahagia itu. Akad dengan lancar diucapkan. Segala syukur ku ucapkan kehadirat Allah.

***

"Orang menikah itu belum tentu berjodoh, dik..".

Kalimat itu meluncur dari mas Hendra. Aku terdiam. Aku tak tahu apa yang dipikirkan olehnya.

"Aku ingin kembali seperti dulu, kembali duda..".

Pesan melalui whatsapp itu laksana menghancurkan hatiku. Pernikahan yang ku harapkan abadi itu. 

Siang itu aku menemuinya di tempat kerjanya. Aku berharap aku dan suamiku bisa memperbaiki rumah tangga kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun