Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Biarlah Kebaikanmu Seperti Hujan

24 November 2020   08:30 Diperbarui: 24 November 2020   08:31 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bu Budi, mbok saya tu dibantu.. Ini anak saya sedang sakit..", kata bu Tarjo kepada ibunya Rana.

Bu Tarjo datang ke rumah hanya untuk itu rupanya. Batin Rana. Rana agak sebel juga. 

Selama ini sikap bu Tarjo sungguh terlalu kepada ibunya Rana. Sering gibah. "Ngrasani" siapapun, termasuk ibunya Rana.

Rana bisa tahu karena Rana mendengar langsung dari bu Tarjo. Itu terjadi ketika Rana membeli telur dan minyak goreng di warung Mak Nah.

"Bu Budi kae ki utange akeh lho, mak Nah.. Ngati-ati nek ngasih utangan..", kata bu Tarjo saat itu.

Saat itu mungkin bu Tarjo tidak sadar jika Rana ada di warung Mak Nah.

"Mbok nggak usah ngarang to bu Tarjo..", timpal Mak  Nah.

"Mbok tenin, Mak.. Mosok aku ngarang..", jawab sengit Bu Tarjo.

Mangkel sekali Rana saat itu. Kalau usia bu Tarjo sama dengannya, pasti didamprat habis-habisan bu Tarjo itu.

"Eh, nak Rana.. Mau beli apa, nak?", Mak Nah setelah sadar kalau ada Rana di warungnya.

"Beli telur dan minyak goreng, mak.. Ini uangnya sekalian..", kata Rana kepada Mak Nah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun