Mohon tunggu...
Siti zahra
Siti zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa sastra unpam

"saya di lahirkan untuk membuat kesalahan, bukan untuk memalsukan kesempurnaan"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tawa

11 September 2021   21:13 Diperbarui: 11 September 2021   21:27 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tawa
Tawa lambang bahagia
Namun yang ku lakukan sebagai penutup luka
Sebagai topeng penutup lara
Untuk mengelabuhi para tersangka

Jika tawa ku menggema
Maka tangis ku tak akan reda
Karna tenggelam dalam pusara
Apa itu yang di sebut bermuka dua?

Entah apa yang kurasa
Karna hati ku mati rasa
Sakit yang tak henti bagai drama
Membuat ku lupa bahwa ku harus bahagia

Lelah, satu kata penanda nestapa
Memberi kabar bahwa ku akan binasa
Luka ku amerta
Tak kan terhapus hanya dengan kata
Maka yang ku lakukan hanya berdoa
Kepada Tuhan yang maha esa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun