Bumiaji, desa kecil di lereng pegunungan Arjuno-Welirang, Batu, Jawa Timur menunjukkan bahwa masa depan bisa dirajut dari kekuatan budaya, kerja kolektif, dan cinta pada tanah sendiri.
Apa itu Desa Sejahtera Astra?
Program Desa Sejahtera Astra (DSA) adalah program inisiatif sosial dari Astra Indonesia yang bertujuan untuk mengembangkan potensi ekonomi desa melalui pemberdayaan masyarakat dan pengembangan produk unggulan desa (Prukades). Program ini berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat desa melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, pendampingan usaha, penguatan kelembagaan, dan penyediaan sarana produksi.
Program ini adalah bagian dari inisiatif tanggung jawab sosial Astra untuk mendorong desa-desa di Indonesia menjadi mandiri, sehat, cerdas, dan lestari. Di tempat-tempat ini, Astra hadir sebagai sahabat perubahan: mendampingi warga dalam berbagai program pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, hingga pelestarian lingkungan.
Kecamatan Bumiaji di Kota Batu yang ditetapkan sebagai DSA tak hanya terkenal sebagai sentra buah apel, tetapi juga sebagai pusat kreativitas rakyat, terutama lewat kekuatan budaya lokal: bantengan.
Bertemu Anjani Sekar Arum, Membatik Jejak Leluhur
Dalam kesempatan berharga ini, saya bersapa dan berbincang langsung dengan seorang wanita muda yang cantik, ceria dan enerjik. Seorang hero wanita bernama Anjani Sekar Arum, dan ia tak butuh panggung besar untuk menjelaskan misinya.
"Banteng itu bukan cuma topeng, itu simbol. Tentang bagaimana rakyat kecil menjaga harga diri, keberanian, dan budaya."
Anjani Sekar Arum sangat mempunyai peran penting dalam pengembangkan dan pelestarian budaya lokal di Desa Bumiaji, khususnya melalui karya batik. Batik Tulis Banteng Agung, merupakan karya yang ia cetuskan dan ini mampu mengangkat seni tradisional Bantengan, kesenian khas Kota Batu yang dituangkan dalam motif batik.
Anjani bukan sembarang pembatik namun adalah puteri dari sosok pelestari awal kesenian bantengan di Batu. Namun alih-alih hanya meneruskan seni pertunjukan itu, ia memilih membatik motif banteng, mengubah energi gerak ke dalam garis, pola, dan warna. Ia membina ibu-ibu dan anak-anak di sekitar rumahnya untuk ikut belajar membatik dan menjahit bukan sebagai pelengkap kegiatan, tetapi sebagai sumber daya ekonomi dan jati diri.
"Batik ini bukan motif sembarang. Ada cerita di setiap sapuan cantingnya," ucapnya sambil menunjukkan kain yang tengah dicanting oleh dua orang ibu di sanggarnya.