Mohon tunggu...
Yayuk CJ
Yayuk CJ Mohon Tunggu... Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Keraton Gunung Kawi, Potret Pluralisme Agama di Ranah Spiritual Lokal

14 Mei 2025   01:00 Diperbarui: 14 Mei 2025   10:58 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenangan masa SMK Pariwisata di Kuil Kwan Iem Pow Sat - Dokumentasi pribadi 1995

Pura Giri Kawijayan - Dokumentasi pribadi 2025
Pura Giri Kawijayan - Dokumentasi pribadi 2025

Vihara Dewi Kwan Im (ꦮꦶꦲꦫꦏꦿꦠꦺꦴꦤ꧀ꦒꦸꦤꦸꦁꦏꦮꦶ)

Vihara Dewi Kwan Im merupakan salah satu ikon dan tempat beribadah umat Buddha dan Konghucu. Vihara dengan nama asli Vihara Kwan Iem Pow Sat ini dahulu memiliki dua bangunan berbeda, yaitu Vihara Dewa Kwan Kong dan Vihara Dewi Kwan Iem. Tempat itu tinggal nama karena pada tahun 2002 terjadi kebakaran hebat di kompleks wisata religi ini, dan tempat ibadah semua rata dengan tanah.

Vihara Dewi Kwan Im - Dokumentasi pribadi 2025
Vihara Dewi Kwan Im - Dokumentasi pribadi 2025

Masjid Kecil atau Musholla

Di sudut lain, terdapat mushola Al Maa’rif yang sederhana namun hidup. Pengunjung yang beragama muslim tetap menjalankan ibadah dengan khusyuk tanpa gangguan, meskipun di sekitarnya juga banyak umat yang berdoa dan bermeditasi di Vihara, Gereja, dan Pura. Hal ini sangat mencerminkan toleransi yang alami.

Musholla Al Maa'rif - Screenshot YouTube @Ivan Olianto 2020
Musholla Al Maa'rif - Screenshot YouTube @Ivan Olianto 2020

Ruang Kontemplasi Kapel atau Gereja Kecil 

Meskipun tidak secara formal disebut “kapel” atau gereja, ada ruang yang disediakan untuk semua orang, termasuk umat Kristiani, untuk merenung atau berdoa. Simbol-simbol lintas agama sengaja tidak ditampilkan secara dominan, sehingga tercipta suasana yang inklusif.

Gereja kecil tempat sebagai ruang kontemplasi - Screenshot YouTube @Ivan Olianto 2020
Gereja kecil tempat sebagai ruang kontemplasi - Screenshot YouTube @Ivan Olianto 2020

Gua Pertapaan dan Spiritualitas Lokal

Tempat ini disediakan sebagai ruang tirakat dan meditasi, baik oleh pemeluk Kejawen maupun siapa pun yang mencari ketenangan batin. Banyak orang datang bukan untuk menyembah, melainkan untuk hening, menyepi, dan mendekatkan diri pada Sang Pencipta, dalam bahasa dan bentuk yang personal.

Gua pemujaan atau pertapaan - Dokumentasi pribadi 2025
Gua pemujaan atau pertapaan - Dokumentasi pribadi 2025

Ritual dan Makam Leluhur 

Ritual yang dilakukan di Keraton Gunung Kawi ini merupakan budaya ritual Islam kejawen, di mana doa, tapa, dan pemujaan menggunakan dupa, kembang telon (bunga tiga warna/macam), dan kemenyan. 

Setiap Selasa Kliwon, Malam Jumat Kliwon, dan malam satu Suro (Muharram) tempat ini dipenuhi sesaji sesuai adat Jawa sebagai pemujaan terhadap Sang Pencipta. Dan hal ini tak hanya dilakukan oleh umat Islam, melainkan juga oleh umat beragama lain.

Makam Toenggoel Manik dan Toenggoel Wati - Foto: jatim.inews.id
Makam Toenggoel Manik dan Toenggoel Wati - Foto: jatim.inews.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun