Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Radio, Nostalgia dan Era Digital

6 Desember 2022   01:25 Diperbarui: 7 Desember 2022   14:00 1576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendengarkan siaran radio melalui gawai | Ilustrasi | id.go-travels.com

Radio is the most intimate and socially personal medium in the world." -Harry Von Zell

Harry Von Zell seorang penyiar handal radio Amerika tahun 1925-1975. Deretan ungkapannya di atas tentang radio sangat tepat bahwa "Radio adalah media yang paling intim dan personal secara sosial di dunia."

Mengapa radio menjadi media paling intim dan personal secara sosial? Dapat kita amati dan juga kita rasakan bahwa komunikasi timbal balik yang berdampak sangat baik berawal dari sebuah podcast radio. 

Jika tanpa relasi intim dan personal secara sosial, dunia penyiaran dan podcast tidak akan menjadi populer saat ini.

Nostalgia dengan Radio

Ada memori masa-masa sekolah yang terlintas ketika membahas tentang radio. Masih sangat lekat dan terasa masih hangat. Hingga kini radio masih mempunyai tempat dalam hidup saya, hanya berbeda media saja.

Di era 80an hingga 90an, radio menjadi pilihan yang sangat pas untuk teman belajar, teman bersantai bahkan sebagai pengantar tidur. 

Radio menjadi primadona berbagai kalangan karena menyajikan berbagai acara menarik dan dibawakan oleh penyiar-penyiar favorit bersuara khas, renyah dan segar.

Radio jadul, pernah populer di zamannya | Ilustrasi | womanindonesia.com
Radio jadul, pernah populer di zamannya | Ilustrasi | womanindonesia.com

Dari bangun tidur hingga tidur lagi, radio menjadi benda yang paling dicari. Sama halnya kini HP menjadi benda yang tak pernah lepas dari pandangan. Tidur pun HP selalu dalam genggaman. Kadang kita terlelap, HP masih menyala dan mengoceh semalaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun