Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengintip Keberadaan Lonceng Kapel Cor Jesu Malang Sejak Tahun 1925

27 November 2022   20:45 Diperbarui: 12 Februari 2023   12:08 2278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangga menuju lantai dua, tempat menarik lonceng | dok. pribadi

Prasasti bertulis Biro Arsitek Hulswit, Fermont, Ed Cuypers di dinding depan Kapel Cor Jesu (7 Februari 2020) | dok. pribadi
Prasasti bertulis Biro Arsitek Hulswit, Fermont, Ed Cuypers di dinding depan Kapel Cor Jesu (7 Februari 2020) | dok. pribadi

Biro arsitek dari Amsterdam ini mempunyai andil besar dalam pembangunan gedung-gedung kolonial dan bersejarah pada jaman Hindia Belanda di Indonesia, khususnya di kota Malang. 

Pada masa itu kota Malang merupakan kota penting di dataran tinggi yang sejuk, dingin dan nyaman. Merupakan kota tempat para meneer Belanda serta para ningrat Jawa menghabiskan waktu untuk plesir dan beristirahat.

Menara lonceng kapel Cor Jesu tampak dari depan halaman TKK Cor Jesu (9 Februari 2020) | dok. pribadi
Menara lonceng kapel Cor Jesu tampak dari depan halaman TKK Cor Jesu (9 Februari 2020) | dok. pribadi

Menara lonceng ini mempunyai nilai keserasian dan keakurasian yang sangat tinggi. Dalam arsitektur bangunan gereja, tinggi dan indahnya menara sangat mendukung arti keluhuran gereja di tengah kota dan masyarakat. 

Dalam sejarahnya, lonceng gereja lahir sejak abad 400 Masehi dan mempunyai bentuk yang tradisional dengan variasi bunyi yang menghantar orang kepada kekhusukan. 

Tradisi membunyikan lonceng itu sendiri berasal dari tradisi monastik yang fungsinya untuk memanggil para rahib berdoa. Dalam perkembangannya kebiasaan ini diadopsi oleh para biarawan dan biarawati yang mempunyai jam-jam doa tertentu dalam kebisaan sehari–hari di dalam biara mereka. 

Buatan Amsterdam 

Lonceng Kapel Cor Jesu buatan Amsterdam – tempat arsitek Belanda Eduard Cuypers bekerja | Foto : Bapak Titus
Lonceng Kapel Cor Jesu buatan Amsterdam – tempat arsitek Belanda Eduard Cuypers bekerja | Foto : Bapak Titus

Kapel dan menara lonceng Cor Jesu menggambarkan ciri khas Eduard Cuypers (1859 – 1927) yang memadukan gaya Belanda dengan bangunan tropis. Cuypers merupakan seorang arsitek Belanda yang bekerja di Amsterdam. Tulisan embos di badan lonceng dalam kapel juga membuktikan bahwa lonceng tersebut dibuat di Amsterdam. 

Karya Cuypers juga dikenal khas pada detail dan ornamen. Menara kapel berciri khas bangunan neo-gothic ini mempunyai atap meruncing yang disebut spire. Sesuai kaidah, menara lonceng selalu dibuat tinggi agar bunyi lonceng terdengar hingga jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun