Hal ini merupakan tantangan serius bagi seorang pustakawan untuk menjadi lebih baik dan smart (pintar, cerdas, tangkas, bijak).Â
Profesional pustakawan tidak hanya dalam interaksi dengan pemustaka saja, melainkan juga dalam interaksi mereka dengan teknologi terkini yang selalu bergerak dan berkembang.Â
Pustakawan harus up to date, berani untuk berkreasi dan berinovasi, berkolaborasi dengan perpustakaan lain serta tak segan menimba ilmu dan peka akan perkembangan zaman.
Pustakawan dapat beralih fungsi seiring dengan perkembangan zaman. Pustakawan harus mampu bertransformasi menghadapi zaman yang semakin modern dan maju di era Society 5.0 atau era konstruksi masyarakat.Â
Pada era 5.0 tidak tertutup kemungkinan segala sisi kehidupan diambil alih oleh robot. Pustakawan diharapkan mampu menghasilkan karya yang bermanfaat bagi semua orang yang sangat haus akan informasi-informasi yang up to date.
Pustakawan smart adalah seorang pustakawan yang mempunyai kecerdasan, ketangkasan, kecermatan dan bijaksana dalam menyikapi dan menjalani kondisi yang sedang dihadapi.Â
Dalam konteks ini adalah pustakawan adalah orang yang nantinya akan dinanti dan dicari oleh pemustaka sebagai seorang yang dianggap mampu memenuhi kebutuhan mereka akan sumber-sumber informasi.
Sebagai langkah awal untuk menjadi pustakawan yang smart adalah dengan memahami dan menggali potensi dari dalam dirinya yang tak dapat digantikan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence.Â
Pustakawan harus mampu mengembangkan kompetensinya untuk  mengantisipasi fenomenal ketidakpastian di era disrubsi ini.Â
Ia diharapkan dapat menghasilkan karya-karya nyata yang bermanfaat bagi orang lain juga bagi dirinya sendiri. Tidak diam di tempat dan menyerah oleh keadaan.